REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya delapan titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diharap menindaklanjuti dengan melakukan penanganan. "Sebanyak delapan titik panas tersebut terpantau Jumat ini mulai pukul 01.00 hingga pukul 16.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Kota Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat (30/12/2022).
Sebaran delapan titik panas tersebut pun telah disampaikan kepada instansi terkait, terutama kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten setempat agar mendapat penanganan lebih lanjut. Ia menjelaskan, Kamis kemarin pihaknya juga mendeteksi sebanyak empat titik panas yang tersebar pada tiga kabupaten di Kaltim dan langsung diinformasikan ke pihak terkait, sehingga titik panas tersebut pun padam setelah dilakukan penanganan.
Sedangkan, delapan titik panas yang terpantau Jumat ini berada di titik koordinat berbeda, meskipun ada yang masih dalam kecamatan maupun kabupaten yang sama. Mengingat potensi kebakaran lahan dan hutan selalu ada akibat cuaca panas yang menyebabkan daun dan ranting kering, maka ia mengimbau masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan, termasuk tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, untuk mencegah kebakaran.
Sedangkan delapan titik panas yang terpantau hari ini, lanjut Diyan, tersebar pada tiga kabupaten, yakni Kabupaten Berau ada enam titik, Kutai Timur ada satu titik, dan Kabupaten Mahakam Ulu juga ada satu titik. Rinciannya adalah enam titik panas di Berau tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Kelay satu titik panas, kemudian di Kecamatan Segah ada lima titik dengan tingkat kepercayaan menengah dan tinggi. "Untuk Kabupaten Kutai Timur yang terpantau satu titik, berada di Kecamatan Kongbeng dan yang di Mahakam Ulu berada di Kecamatan Long Bagun, keduanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.