Ahad 01 Jan 2023 13:40 WIB

Xi Jinping: Pencegahan dan Pengendalian Wabah Masuki Babak Baru

China telah mengatasi kesulitan dan tantangan melawan Covid-19.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato Tahun Baru di Beijing, Sabtu, 31 Desember 2022. China
Foto: Ju Peng/Xinhua via AP
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua ini, Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato Tahun Baru di Beijing, Sabtu, 31 Desember 2022. China

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping menyerukan lebih banyak upaya dan persatuan saat negara itu memasuki fase baru dalam pendekatannya untuk memerangi pandemi. Pernyataan ini merupakan komentar pertama  yang ditujukan kepada publik tentang Covid-19 sejak pemerintah Beijing melonggarkan kebijakan penguncian dan pengujian massal.

"Saat ini pencegahan dan pengendalian wabah memasuki babak baru, masih masa perjuangan, semua orang bertekun dan bekerja keras, dan fajar sudah di depan mata. Ayo bekerja lebih keras lagi, kegigihan berarti kemenangan, dan persatuan berarti kemenangan," ujar Xi dalam pidato yang disiarkan televisi untuk menandai Tahun Baru pada Sabtu (31/12/2022).

Baca Juga

Xi mengatakan, China telah mengatasi kesulitan dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pertempuran melawan Covid-19. Kebijakan akan dioptimalkan ketika situasi dan waktu sangat dibutuhkan.

"Sejak merebaknya epidemi, mayoritas kader dan massa, terutama tenaga medis, pekerja akar rumput menghadapi kesulitan dan dengan berani bertahan," kata Xi.

Beijing awal bulan ini membatalkan pendekatan "nol-Covid" yang menjalankan pengujian massal, karantina terpusat, dan penguncian yang telah dipertahankannya selama hampir tiga tahun. Peralihan kebijakan telah menyebabkan gelombang infeksi di seluruh negeri, penurunan lebih lanjut dalam kegiatan ekonomi, dan kekhawatiran internasional.

Keputusan China untuk meninggalkan kebijakan "nol-Covid" menyelaraskannya dengan dunia yang sebagian besar telah dibuka kembali untuk hidup dengan virus tersebut

Langkah tersebut mengikuti protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya atas kebijakan yang diperjuangkan oleh Xi, menandai pertunjukan pembangkangan publik yang paling kuat dalam kepresidenannya yang berusia satu dekade dan bertepatan dengan angka pertumbuhan yang suram untuk ekonomi China senilai 17 triliun dolar AS.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement