Selasa 03 Jan 2023 15:38 WIB

Petani Champion Temanggung Turut Amankan Pasokan Bawang Merah di Awal Tahun 2023

Dia mengatakan, para petani di daerahnya saat ini semakin maju dan terkonsolidasi.

Bawang merah (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Bawang merah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi salah satu lokasi program pengembangan kawasan agroindustri hortikultura berbasis korporasi dari Kementerian Pertanian. Komoditas utama yang ditanam meliputi bawang merah, bawang putih dan cabai. Dari daerah ini pula terlahir para petani andalan atau dikenal sebagai champion yang dibina oleh Kementerian Pertanian. Champion adalah sebutan petani penggerak sekaligus mitra pemerintah yang mendukung stabilisasi pasokan nasional.

Sebut saja Siswanto, salah satu petani champion bawang merah sekaligus Ketua Kelompok Tani Agrapana Jaya asal Desa Balesari, Kecamatan Bansari. 

Baca Juga

Dia mengatakan, para petani di daerahnya saat ini semakin maju dan terkonsolidasi. Hal ini berkat adanya kegiatan pengembangan agroindustri terpadu dari Kementerian Pertanian yang dicanangkan langsung oleh Presiden Joko Widodo sejak 2021 lalu.

"Pastinya, produksi dan produktivitas bawang merah dan cabai semakin meningkat. Saat puasa dan lebaran tahun lalu kami mampu menjadi penyangga pasokan sehingga inflasi terjaga. Pada nataru kali ini kami ingin berkontribusi kembali mengamankan pasokan nasional khususnya bawang merah dan cabai," ujar Siswanto, Selasa (3/1/2022).

“Sesuai panen tembakau, para petani di daerahnya rata-rata menanam cabai, bawang merah dan bawang putih sebagai komoditas andalan," kata dia menambahkan.

Khusus bawang merah, lanjut Siswanto, diperkirakan luas panen hingga akhir desember 2022 ini tak kurang dari 89 hektare. Luasan tersebut baru dari wilayah Bansari dan sekitarnya. Varietasnya kebanyakan Batu Ijo yang umum ditanam di dataran tinggi. 

“Kami siap untuk mendukung pengamanan pasokan jelang dan saat tahun baru," kata Siswanto.

Ia mengatakan, berkat pendampingan intensif dari Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian setempat, terjadi kenaikan rata-rata hasil panen bawang merah, dari semula 8 ton per hektare, menjadi 12-13 ton per hektare. 

"Harga jualnya juga bagus, menguntungkan petani," kata dia.

Stabilnya pasokan dan harga bawang merah disebut berbagai pihak tak luput dari upaya Kementerian Pertanian mengkolaborasikan para petani champion di berbagai sentra.  

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengucapkan rasa bangganya terhadap kehadiran para champion yang rerata berusia muda. 

"Champion ini selain sebagai tokoh penggerak dalam pengaturan pola tanam, juga mengambil peran mengkonsolidasikan hasil panen petani. Partisipasinya menjadi stok pengamanan pasokan untuk didistribusikan ke pasar seluruh Indonesia, utamanya wilayah yang neraca produksinya masih defisit. Mereka telah menjadi mitra strategis pemerintah sampai dengan saat ini,” kata dia seperti dilansir dari Antara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement