REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH—Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi, bekerja sama dengan lembaga pemerintah lain yang bekerja di Masjidil Haram, telah menerapkan rencana darurat untuk menangani curah hujan di Masjidil Haram.
Sebuah langkah di tengah persiapan awal untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengunjung Masjidil Haram.
Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (2/1/2023/2022), Kepresidenan yang diwakili Badan Pencapaian Jasa dan Lingkungan mempekerjakan lebih dari 200 pengawas dan pemerhati, 4.000 pekerja, dan lebih dari 500 peralatan untuk menghadapi kondisi hujan di Masjidil Haram saat ini.
Kepresidenan menjelaskan, berbagai lokasi dan pintu keluar masjid disiapkan pasca hujan, di mana upaya digiatkan untuk menghilangkan pengaruh hujan guna menjamin keselamatan pengunjung Masjidil Haram untuk menjalankan ibadahnya dengan mudah.
Para pemangku kepentingan juga mendistribusikan pompa air dan peralatan binatu di dalam dan di luar masjid untuk berkontribusi secara aktif dalam proses pengeringan dan mengintensifkan persiapan menghadapi keadaan darurat.
Makkah, Arab Saudi diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir. Hujan juga disertai tiupan angin kencang dan sambaran petir. Meski diguyur hujan, banyak jamaah umrah tetap bersemangat melaksanakan rangkaian ibadah tersebut.
Sebelumnya, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan cuaca buruk, dengan hujan sedang hingga lebat diperkirakan akan dimulai pada Kamis (29/12/2022).
Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah memperingatkan bahwa cuaca buruk akan berlanjut hingga Jumat (6/1/2023) dengan hujan lebat yang dapat disertai dengan hujan es, kabut dengan jarak pandang rendah, dan gelombang tinggi di sepanjang pantai.
"Badai petir akan berlanjut di sebagian besar wilayah di Kerajaan mulai dari Minggu, 1 Januari hingga Jumat, 6 Januari 2023," cuit pusat tersebut.
NCM meningkatkan peringatan, memperkirakan hujan lebat di Makkah, Madinah dan wilayah Perbatasan Utara mulai Ahad malam. Kelas tatap muka tetap ditangguhkan pada Senin dan Selasa di semua sekolah di Makkah, Jeddah, dan Rabigh.
Sumber: arabnews