Jumat 06 Jan 2023 15:43 WIB

Soal Qariah Disawer Uang, Gus Yahya: Sangat tidak Sopan

Gus Yahya meminta orang-orang menghormati Alquran.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kiri). Soal Qariah Disawer Uang, Gus Yahya: Sangat tidak Sopan
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kiri). Soal Qariah Disawer Uang, Gus Yahya: Sangat tidak Sopan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar video seorang qari dan qariah yang sedang membaca Alquran di hadapan jamaah disawer uang. Sejumlah ulama telah menanggapi video tersebut.

Mereka berpendapat tindakan jamaah yang menyawer qari dan qariah tidak patut. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf turut menanggapi video seorang qari dan qariah yang disawer uang. Gus Yahya menegaskan tindakan menyawerkan uang ke qari dan qariah adalah tindakan tidak sopan.

Baca Juga

"Sangat tidak sopanlah, tolong dihentikan yang begitu-begitu, hormatilah Alquran," kata Gus Yahya kepada media massa di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Gus Yahya meminta agar orang-orang menghormati Alquran dan tidak menyawerkan uang kepada orang yang sedang mengaji. Menurutnya, mungkin orang yang menyawerkan uang ke orang yang sedang mengaji sudah ditegur ulama setempat karena tindakan itu tidak sopan.

Sebelumnya, viral seorang ustadzah sedang melantunkan ayat Alquran disawer jamaah laki-laki di panggung. Video itu viral di Tiktok dan Twitter, hingga menimbulkan kecaman di kalangan warganet.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafis menilai, tindakan itu jelas sangat tidak patut. "Ini cara yang salah dan tak menghormati majelis. Perbuatan haram dan melanggar nilai-nilai kesopanan. Hentikan acara dan perbuatan seperti ini," kata Cholil lewat akun Twitter, @cholilnafis dikutip Republika.co.id di Jakarta, Kamis (1/5/2023).

Kiai  Cholil juga meminta kepada penanggung jawab acara itu untuk bisa mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari. "Mohon ulama dan tokoh masyarakat menolak ini dan jangan menganggap ini tradisi yang baik. Jelas cara ini bertentangan dengan ayat-ayat yang dibaca qoriah," jelas Kiai Cholil.

Pakar Alquran yang juga Pengasuh Pesantren Pasca Tahfidz Bayt al-Qur’an-PSQ Jakarta, KH. Syahrullah Iskandar berpendapat tindakan tersebut tidak sejalan dengan petunjuk Alquran yang memerintahkan untuk mendengarkan bacaan Alquran dengan seksama.

"Terkait tindakan menyawer kepada orang yang sedang membaca Alquran, mungkin saja niat penyawernya adalah baik sebagai bentuk respons terhadap indah dan syahdunya bacaan Alquran yang didengarnya. Di sebuah daerah bisa jadi itu hal biasa, tetapi bagi kita dalam konteks budaya keindonesiaan rasanya kurang elegan melakukannya. Belum lagi, tindakan demikian tidak sejalan dengan petunjuk Alquran untuk mendengarkan secara seksama bacaan Alquran itu. Kalau pun akan memberikan penghargaan berupa uang kepada qari atau qariah bisa dengan cara lain dan momentum yang lebih tepat," kata Kiai Syahrullah kepada Republika.co.id pada Kamis (5/1/2023)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement