Jumat 06 Jan 2023 15:57 WIB

Di Tengah Isu Reshufle, Prabowo ke Istana Temui Presiden Jokowi, Ada Apa?

Prabowo diketahui meminta waktu kepada Presiden Jokowi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, meresmikan Rumah Sakit Modular Jenderal TNI L.B. Moerdani, di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua, Ahad (3/10).
Foto: Dokpri. Menhan Prabowo Subianto
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, meresmikan Rumah Sakit Modular Jenderal TNI L.B. Moerdani, di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua, Ahad (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kehadiran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (6/1/2023). Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dalam pertemuan itu Menhan Prabowo meminta waktu khusus kepada Presiden Jokowi.

Bey mengatakan, Prabowo ingin menjelaskan mengenai rapat pimpinan Kementerian Pertahanan yang akan diselenggarakan pada 18 Januari mendatang.

Baca Juga

"Tadi Menhan Pak Prabowo minta waktu kepada Bapak Presiden untuk menjelaskan tentang rapim Kemhan pada 18 Januari mendatang," ujar Bey kepada wartawan, Jumat (6/1/2023).

Selain itu, Menhan juga mengundang dan mengharapkan kehadiran Presiden dalam acara tersebut. "Pak Menhan juga mengundang dan mengharapkan kehadiran Bapak Presiden, jika belum ada agenda pada waktu yang sama," ujarnya.

Kedatangan Prabowo ke Istana ini di tengah isu reshufle atau perombakan jajaran kabinet. Dalam beberapa kali kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan isyarat akan merombak jajaran kabinetnya dalam waktu dekat.

Terakhir usai meninjau kawasan PT Pertamina Hulu Rokan di Dumai pada Kamis (5/1/2023) kemarin, Jokowi menyebut reshuffle bisa saja dilakukan besok atau beberapa hari ke depannya.

"Besok. Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," ujar Jokowi dalam keterangannya yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement