Sabtu 07 Jan 2023 16:50 WIB

Jakarta dan Semarang Diminta Siapkan Pompa untuk Atasi Banjir

Sebagian kota-kota besar di seluruh dunia berada di daerah pesisir.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ahmad Fikri Noor
Foto udara kondisi banjir yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023).
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Foto udara kondisi banjir yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM), Heri Sutanta mengatakan, sebagian kota-kota besar di seluruh dunia berada di daerah pesisir. Di Indonesia, kota-kota besar yang ada di sekitar perairan antara lain Jakarta, Semarang, Samarinda, Makassar, Kupang, dan Ambon.

Ia menilai, umumnya daerah pesisir memiliki tanah yang terbentuk dari aluvial karena hasil endapan sungai, sehingga lebih mudah mengalami pemadatan dan akhirnya penurunan tanah. Hal itu terlihat dari hasil penelitian di Semarang. Kondisi di Jakarta juga sama.

Baca Juga

"Penurunan tanah dipercepat pemanfaatan air tanah yang berlebihan dan melebihi kapasitas imbuhannya," kata Heri melalui keterangan, Jumat (6/1/2023).

Heri menerangkan, penelitiannya di daerah tangkapan air Kota Semarang dulunya terdapat banyak kebun, tanah tegalan, dan ruang terbuka. Namun, hal itu berubah menjadi kompleks perumahan, kawasan industri, sampai pembangunan infrastruktur lainnya.

Hal ini menyebabkan berkurangnya imbuhan di Cekungan Air Tanah (CAT) Semarang. Ia menyebutkan, di Kota Semarang kenaikan air laut global saat ini mencapai 3-5 milimeter per tahun. Sedangkan penurunan tanah sudah mencapai 9 centimeter.

Ia menuturkan, terdapat kenaikan penurunan tanah 30 kali lebih besar dibanding kenaikan air laut global. Menurut Heri, faktor lokal penurunan tanah ini lebih berdampak terhadap kenaikan relatif permukaan laut di Semarang dan di Jakarta.

Bahkan, percepatan penurunan tanah ini menyebabkan kota-kota seperti Semarang sering dilanda banjir saat curah hujan tinggi karena posisi daratan di pesisir lebih rendah dari air permukaan laut. Itu pula yang terjadi di Jakarta.

Heri menekankan, baik di Semarang maupun di Jakarta posisi daratan pesisir yang lebih rendah dari air permukaan laut harus ditangani komprehensif. Permukiman dan industri yang ada saat ini di pesisir dapat dilindungi dengan tanggul laut.

"Persiapkan banyak pompa untuk mengalirkan air dari drainase ke sungai besar yang aliran airnya menuju laut. Harus ada pompa yang disiapkan walaupun membutuhkan biaya operasional yang besar," ujar Heri.

Sejauh ini, Jakarta dan Semarang memang yang mengalami proses penurunan tanah begitu cepat. Untuk antisipasi terjadinya dampak yang lebih besar nantinya, ia menyarankan agar pemerintah membuat kebijakan yang lebih komprehensif lagi.

"Pertama, mengatur pengambilan air tanah dan menjaga imbuhan melalui perubahan pembatasan penggunaan lahan di daerah tangkapan air. Selanjutnya, tanggulangi dampak, misalnya pembangunan tanggul untuk melindungi infrastruktur dan warga," kata Heri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement