Ahad 08 Jan 2023 16:11 WIB

Airlangga: Hari ini, Delapan Partai Bersatu untuk Kedaulatan Rakyat

Partai politik siap berkompetisi sehat di Pemilu 2024.

(Dari kiri) Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memberikan keterangan kepada wartawan usai silaturahmi awal tahun di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Ahad (8/1/2023). Delapan pimpinan partai politik bertemu untuk membahas sistem proporsional tertutup dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwacanakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
(Dari kiri) Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memberikan keterangan kepada wartawan usai silaturahmi awal tahun di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Ahad (8/1/2023). Delapan pimpinan partai politik bertemu untuk membahas sistem proporsional tertutup dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwacanakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan pertemuan delapan partai politik hari ini terjadi karena memperjuangkan kedaulatan rakyat. "Pada siang hari ini, kita delapan partai politik bersatu untuk kedaulatan rakyat," kata Airlangga, Ahad (8/1/23).

Pertemuan tersebut, menurut Airlangga, adalah pertemuan pertama dan akan dilanjutkan secara berkala. "Tadi bersepakat pertemuan ini akan dilanjutkan secara berkala, untuk mengawal sikap partai politik ini," kata Airlangga.

Baca Juga

Mengenai ketidakhadiran Partai Gerindra, Airlangga menjelaskan, meski tidak terlihat, ikut menyetujui pernyataan yang dibuat hari ini. "Partai Gerindra sudah berkomunikasi, baik dengan saya maupun dengan Nasdem, Bang Ahmad Ali, dan sudah menyetujui statement yang dibuat hari ini," kata Airlangga.

Airlangga kemudian membacakan pernyataan sikap bersama. Sehubungan dengan wacana diberlakukan kembali sistem pemilu proporsional tertutup, dan telah dilakukan judicial review di Mahkamah Konstitusi, kami partai politik menyatakan sikap sebagai berikut:

Pertama, kami menolak proporsional tertutup dan memiliki komitmen untuk menjaga kemajuan demokrasi di indonesia yang telah dijalankan sejak era reformasi. Sistem pemilu proporsional tertutup merupakan kemunduran bagi demokrasi kita. 

Di lain pihak, sistem pemilu proporsional terbuka merupakan perwujudan dari demokrasi yang berasaskan kedaulatan rakyat, di mana rakyat dapat menentukan calon anggota legislatif yang dicalonkan oleh partai politik. kami tidak ingin demokrasi mundur. 

Yang kedua, sistem pemilu dengan proporsional terbuka merupakan pilihan yang tepat dan telah sesuai  putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 pada tanggal 23 Desember 2008, yang sudah dijalankan dalam tiga kali pemilu dan gugatan terhadap yurisprudensi akan menjadi preseden yang buruk bagi hukum kita dan tidak sejalan dengan asas 'nebis in idem'.

Ketiga, KPU tetap menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu dengan menjaga netralitas dan independensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan 

Yang keempat, kami mengapresiasi kepada pemerintah yang telah menganggarkan anggaran Pemilu 2024 serta kepada penyelenggara pemilu, terutama KPU, agar tetap menjalankan tahapan-tahapan Pemilu 2024 sesuai yang telah disepakati bersama.

Yang kelima, kami berkomitmen untuk berkompetisi dalam Pemilu 2024 secara sehat dan damai, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap memelihara stabilitas politik, keamanan, dan ekonomi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement