Ahad 08 Jan 2023 17:15 WIB

1 dari 8 Orang Positif Covid-19, Korsel Awasi Ketat Pelancong dari China

Korsel mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Otoritas kesehatan Korea Selatan (Korsel) mengawasi secara cermat para pelancong dari China ketika negara tersebut mulai mencabut aturan kebijakan nol-Covid dan mengalami lonjakan kasus.
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Otoritas kesehatan Korea Selatan (Korsel) mengawasi secara cermat para pelancong dari China ketika negara tersebut mulai mencabut aturan kebijakan nol-Covid dan mengalami lonjakan kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Otoritas kesehatan Korea Selatan (Korsel) mengawasi secara cermat para pelancong dari China ketika negara tersebut mulai mencabut aturan kebijakan nol-Covid dan mengalami lonjakan kasus. Korsel menyebut setidaknya satu dari delapan pendatang dari China di Korsel terkonfirmasi positif Covid-19.

Jumlah pelancong yang terinfeksi yang datang dari China tetap dalam kisaran stabil 60 hingga 70 orang per hari. Kendati begitu, para ahli mengatakan, virus dapat bertahan di dalam tubuh orang yang terinfeksi sebelum menunjukkan gejala. Oleh karena itu, situasinya memerlukan sekurangnya satu hingga dua pekan tambahan untuk memantau bagaimana penyebaran di Korsel.

Baca Juga

Awal bulan ini, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif sebelum menaiki penerbangan mereka di China. Kamis lalu, pihak berwenang semakin meningkatkan standar dengan mewajibkan pendatang untuk melakukan tes kedua saat mendarat dan mengkarantina mereka yang dites positif.

"Total 277 kasus infeksi tercatat pada kedatangan dari China antara 2 dan 5 Januari," kata KDCA seperti dilansir laman Korea Times, Ahad (8/1/2023).

"Dengan mempertimbangkan jumlah total pelancong yang dites, ini berarti lebih dari 23 persen dari mereka dinyatakan positif saat tiba di Korea selama periode tersebut dan angka tersebut diterjemahkan menjadi sekitar 70 kasus infeksi per hari," lanjut KDCA.

Namun, kapasitas fasilitas karantina umum di Korea dikatakan masih tetap stabil. Hingga Ahad, lebih dari 60 pasien dari China dikarantina di fasilitas yang dioperasikan negara, sementara sisanya mempraktikkan langkah-langkah menjaga jarak sosial dari publik pada akomodasi mereka.

Sekitar 30 persen dari keseluruhan akomodasi karantina publik di negara awalnya disiapkan untuk 205 pasien di 113 kamar di tiga fasilitas berbeda. Fasilitas tersebut pun sudah beroperasi sejak Ahad pagi.

Sementara itu, akomodasi yang dipesan untuk pasien Covid-19 dalam kondisi kritis saat ini masih jauh di bawah kapasitas. Pada Ahad, 38 persen terisi dan lebih dari 900 kamar tersedia.

Pengamat mengatakan, langkah-langkah baru yang ditambahkan untuk pelancong masuk dari China berkontribusi untuk menjaga angka infeksi lokal Korea tetap rendah. KDCA bulan lalu menyebutkan perlunya penyaringan ganda dan mengatakan akan menerapkan tindakan tersebut pada bulan berikutnya. Pada Sabtu, tindakan tersebut diperluas untuk pelancong yang datang dari Hong Kong dan Makau.

China membuka perbatasannya dan mencabut peraturan karantina wajib. Korsel khawatir pendatang dari China dapat berkontribusi besar dalam menambahkan angka kasus di negara tersebut.

KDCA dikatakan tengah mempertimbangkan untuk menurunkan tingkat tindakan keselamatan negara satu tingkat dengan menyesuaikan aturan masker wajah dalam ruangan saat ini dari "wajib" menjadi "direkomendasikan". Jumlah kasus infeksi baru Covid-19 Korsel setiap hari selama dua minggu terakhir terus menurun secara konsisten.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement