REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang imam Iran menyalahkan wanita yang tidak mengenakan jilbab akibat kurangnya curah hujan di seluruh negeri. Sebelumnya, telah berbulan-bulan terjadi protes nasional yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi.
Amini meninggal pada September 2022 setelah penangkapannya oleh polisi moralitas Teheran. Amini ditangkap karena dugaan pelanggaran kode pakaian jilbab ketat Republik Islam untuk wanita. Ini menjadi penyebab protes terjadi berbulan-bulan, terjadi kerusuhan dan wanita menantang melepas jilbab mereka.
Perwakilan pemimpin tertinggi di kota Karaj dan imam sholat Jumat Mohammad-Mehdi Hosseini Hamedani mengatakan gerakan melanggar melepas jilbab telah menyebabkan kurangnya curah hujan di seluruh wilayah negara. Hal ini dilaporkan situs berita Iran International pada Jumat lalu. Jilbab merupakan hal wajib di Iran.
Iran menghadapi kekurangan air yang parah di seluruh negeri dan menghadapi kekeringan terburuk dalam 50 tahun. Krisis air telah mempengaruhi rumah tangga, pertanian, dan peternakan, dan menyebabkan pemadaman listrik.