REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kadang di zaman sekarang, anak-anak muda seringkali mengabaikan apa yang namanya keselamatan. Demi trend dan mode, mereka kadang menomorduakan arti keselamatan. Lihatlah jumlah kecelakaan sepeda motor lima tahun terakhir ini. Selain meningkat, juga karena banyak pemakai motor khususnya anak-anak muda, tidak mempunyai peralatan yang cukup saat mereka mengendarai motor. Penggunaan helm yang sembarangan misalnya.
Yang penting keren dan tren, helm yang digunakan jarang yang berlisensi SNI (standar nasional indonesia). Sehingga ketika terjadi kecelakaan, dampak cedera parah akan terasa dibandingkan mereka yang menggunakan helm dengan standar SNI.
Bagi pengguna motor, Helm merupakan hal yang sangat penting. Memakai helm yang tidak SNI dapat membahayakan nyawa. Apalagi jika tidak memakai helm, fatal akibatnya. Banyak remaja meremehkan helm. Alasannya hanya pergi dekat-dekat rumah saja. Alasannya selain helm berlisensi SNI mahal, kadang lebih gaya menggunakan helm tanpa lisensi tapi terlihat keren disaat menggunakannya.
Saya punya pengalaman dengan kecelakaan dan helm. Saya punya teman namanya Shabrina Dipa Putri Hasibuan. Ia seorang siswi SMA N 67 Jakarta. Mungkin ia salah satu korban dari helm yang tidak berlabel SNI. Ia mengalami kecelakan di Halim Perdana Kusuma beberapa waktu lalu. Helm yang ia gunakan hancur akibat terbentur. Hanya tinggal busa dalam yang tersisa. Shabrina sempat dilarikan ke Rumah Sakit Haji, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Gatot Subroto. Ia sempat mengalami gegar otak. Innallilahi wa inna illaihi rojiun, Shabrina menghembuskan nafasnya beberapa jam setelah kecelakaan.
Sejak itu, saya sangat hati-hati di saat akan menggunakan motor. Saya biasanya menggunakan helm yang berlisensi SNI. Demikian juga dengan Gabe, kawan saya, yang juga bersekolah di SMA 9 Jakarta. Ia malah menggunakan helm dengan merek KYT. Harganya memang mahal, namun aman ketika digunakan. Menurut Gabe, helm yang ia gunakan tidak membuat dirinya gerah, meski semuanya tertutup. Ring penguncinya juga tidak cepat rusak. Fentilasinya banyak. Dan satu hal lagi yang membuat Gabe suka helm ini, ringan. Suatu ketika ia mengalami kecelakaan. Helm yang ia gunakan hanya lecet saja, tidak sampai seperti yang lain.
Jadi sayangilah diri Anda sendiri. Jagalah keamanan dalam bermotor. Pilihlah helm yang berlabel SNI. Utamakan kualitas. Harga memang agak sedikit mahal, namun utamakan keselamatan dalam berkendaraan.
Penulis: Nabila Fauziyah (siswi SMAN 9 Jakarta, anggota Klub Jurnalis ROL angkatan I)