REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimistis upaya peningkatan kemandirian pangan dapat tercapai sebagai salah satu program kerja prioritas pada 2023. Menurut Khofifah, produksi komoditas pangan Jatim melejit, tidak terkecuali produksi perikanan tangkap.
"Selain itu ekspor perikanan Jatim tercatat tertinggi di Indonesia pada 2022," kata Khofifah melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu (18/1/2023).
Mantan menteri sosial itu mengungkapkan peningkatan kemandirian pangan merupakan salah satu program prioritas pembangunan Jatim di 2023 yang juga diiringi dengan peningkatan pengelolaan sumber daya energi. Mengacu data Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP), ekspor komoditas perikanan Jatim ke mancanegara pada 2022 tertinggi secara nasional mencapai 381.477 ton. Komoditas unggulan ekspor Jatim yaitu udang mencapai total 84.582,49 ton dan ikan tuna dengan total ekspor 54.195,79 ton.
Berdasarkan data Statistik Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, total produksi perikanan tangkap pada 2022 mencapai 598.317 ton.
"Ini merupakan tertinggi secara nasional melebihi wilayah di Indonesia timur seperti Maluku dengan capaian 551.846,2 ton, Sulawesi Selatan 417.700,72 ton, Sulawesi Utara 366.738,21 ton, dan Maluku Utara 361.499,65 ton," ujar dia.
Komoditas unggulan perikanan tangkap di Jatim yaitu ikan tongkol dengan hasil produksi mencapai 64.947,80 ton dan ikan lemuru dengan hasil produksi mencapai 70.284,83 ton.
Berdasarkan data Statistik Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, produksi perikanan budidaya juga tertinggi ketiga nasional pada 2022. Total produksi perikanan budidaya mencapai 1,31 juta ton. Jatim menjadi produsen perikanan budi daya tertinggi di Jawa.
Komoditas unggulan perikanan budi daya Jatim adalah bandeng dengan capaian produksi sebesar 170 ribu ton, lele 136 ribu ton, dan udang vaname 103 ribu ton.
"Pencapaian ini akan menjadi awal yang baik bagi momentum pemulihan perekonomian masyarakat Jatim pascapandemi Covid-19. Sekaligus menjadi modal utama bagi realisasi program prioritas peningkatan kemandirian pangan di tahun 2023," kata Khofifah.