REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah Bangladesh kembali menekan internasional untuk pemulangan pengungsi etnis Rohingya ke Myanmar. Hal ini ditekankan di tengah kekhawatiran meningkatnya para pengungsi yang melarikan diri melalui perjalanan laut dengan perahu.
Terlepas dari berbagai upaya oleh otoritas Bangladesh, program yang didukung PBB untuk repatriasi atau pemukiman kembali ke negara ketiga gagal berjalan. Pejabat menilai hal ini justru memicu krisis yang berkembang.
"Pemulangan Rohingya adalah satu-satunya solusi untuk krisis ini. Tidak ada alternatif," ujar komisaris bantuan pengungsi dan repatriasi di Cox’s Bazar, Mizanur Rahman seperti dilansir laman Arab News, Kamis (19/1/2023).
"Seruan kami kepada komunitas internasional adalah untuk lebih menekan pemerintah Myanmar agar mengambil kembali rakyatnya secepat mungkin dengan menciptakan lingkungan yang kondusif di negara bagian Rakhine," ujarnya menambahkan.