REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kopi Bantjah yang merupakan produk dari Kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sikayan Balumuik sudah mulai masuk ke pasaran. Lasumaunching Pemasaran Produk Binaan Program Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Semen Padang ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy.
"Kualitas kopi yang ada di Sumbar, tidak diragukan. Pemasarannya telah mampu menembus pasar internasional seperti ke negara Eropa dan sejumlah negara Asia lainnya. Potensi ini harus terus digarap dengan cara memperluas lahan perkebunan kopi, sehingga produksi pun bisa terus ditingkatkan," kata Audy, melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (24/1/2023).
Untuk meningkatkan pemasaran kopi asal Sumbar, Audy juga mengusulkan untuk dapat dilaksanakan sebuah event yang bertajuk West Sumatra Coffee Festival. Di mana semua sentral kopi yang ada di Sumbar bisa berkumpul dan dapat menampilkan seluruh produk kopinya di ajang tersebut.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang, Oktoweri, bersyukur hasil kopi dari masyarakat bancah dapat dilaunching sehingga produk kopi dari petani kelompok HKm Sikayan Balumuik dapat dilepas ke pasaran. Oktoweri berharap para petani kopi binaan Semen Padang ini dapat merasakan hasil usaha dan kegiatan ini untuk memajukan ekonomi keluarga.
"Alhamdulillah, patut kita syukuri kegiatan launching produk kopi dari petani kelompok Hkm Sikayan Balumuik dapat dilepas ke pasaran, sehingga para petani yang menanam kopi dapat merasakan hasil dari usahanya" ujar Oktoweri.
Oktoweri menambahkan, kegiatan launching produk kopi Bantjah merupakan program TJSL PT Semen Padang pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi yang bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar dan Koperasi Serba Usaha (KSU) Solok Radjo.
Oktoweri menyarankan para petani kopi terus memperbaiki kualitas sejak penanganan bibit hingga penanganan pascapanen untuk mendapatkan hasil kopi berkualitas. Karena kata dia, semakin baik kualitas kopi, makin mahal harganya.
Launching Kopi Bantjah ini dilakukan di Kelurahan Limau Manih, Kota Padang akhir pekan lalu. Saat itu, Launching dihadiri Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang, Oktoweri. Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi, Walikota Padang, diwakili Sekda, Andree H Algamar, Kepala Unit CSR Semen Padang, Rinold Thamrin, Ketua KAN Limau Manis, Syafrudin Dt Bungsu, Ketua HKm Sikayan Balumuik, Salmi Ahcyar.
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi, berharap pembinaan masyarakat seperti yang dilakukan Semen Padang terus berkelanjutan. Yozarwardi melihat masyarakat Bancah, Sikayan Balumuik Limau Manih merupakan masyarakat yang tinggal di dekat hutan. Sekarang dengan memberikan akses mengelola hutan dengan tanaman produktif seperti kopi, Yozarwardi meyakini akan meminimalisir masyarakat menebang hutan.
"Karena masyarakat sudah berada dalam hutan, tidak mungkin lagi kita keluarkan. Dengan memberi akses pada masyarakat tidak ada lagi penebangan hutan baru. Sehingga hutan lebih terjaga oleh masyarakat, di Bantjah, Sikayan Balumuik telah dikembangkan budidaya kopi,” kata Yozarwardi.
Baca juga : Viral Ibu Beri Minum Kopi Instan pada Bayi, Apa Bahayanya?