REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mencabut otoritasi penggunaan darurat untuk obat antibodi Covid-19 buatan AstraZeneca, Evusheld. Langkah tersebut dilakukan karena pengobatan Evusheld diperkirakan tidak mampu menetralkan subvarian omicron XBB.1.5 alias varian kraken.
Pembatasan penggunaan Evusheld dimulai pada awal bulan ini. Kabar pembatasan ini membuat saham AstraZeneca turun 1,31 persen menjadi 65,75 dolar AS.
Sejak Desember 2022, subvarian Omicron XBB.1.5 telah menyebar dengan cepat. Menurut data pemerintah, hampir setengah dari semua kasus Covid-19 di AS pekan lalu adalah varian XBB.1.5.
Dilansir NBC, Ahad (29/1/2023), keputusan FDA memengaruhi kekhawatiran yang diangkat oleh regulator kesehatan Eropa tentang keefektifan antibodi monoklonal seperti Evushheld terhadap varian yang lebih baru. AstraZeneca mengatakan telah diberi tahu bahwa FDA akan memutuskan untuk mencabut otorisasi penggunaan Evusheld jika prevalensi varian resisten di AS menurun hingga 90 persen atau kurang secara berkelanjutan.