Senin 30 Jan 2023 09:45 WIB

Bupati Minta Jalur Kereta Api di Madura Diaktifkan Kembali

Bupati Sumenep meminta pemerintah pusat mengaktifkan kembali jalur kereta di Madura.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ahmad Fikri Noor
Warga melihat kereta api yang melintasi jalur rel di Stasiun Garut, Garut, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022). Bupati Sumenep Achmad Fauzi meminta pemerintah pusat menghidupkan kembali jalur kereta di Madura.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Warga melihat kereta api yang melintasi jalur rel di Stasiun Garut, Garut, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022). Bupati Sumenep Achmad Fauzi meminta pemerintah pusat menghidupkan kembali jalur kereta di Madura.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bupati Sumenep Achmad Fauzi meminta pemerintah pusat menghidupkan kembali jalur kereta di Madura. Menurut dia, reaktivasi jalur kereta perlu dilakukan demi memenuhi tingginya keinginan masyarakat, termasuk alternatif jika pemerintah pusat batal membangun jalan tol Trans-Madura.

Selain itu, lanjut Fauzi, reaktivasi transportasi kereta bisa meningkatkan perekonomian di Madura. Ia mengatakan, ketika jalur kereta masih beroperasi, ada banyak komoditas yang diangkut dari Madura ke Surabaya, ataupun wilayah Jatim lainnya. Madura kaya akan berbagai komoditas, seperti garam, gula, jagung, dan daging sapi.

Baca Juga

"Kayanya potensi ini membuat Madura bisa menjadi kekuatan andalan nasional untuk menopang target swasembada pangan. Namun, infrastruktur untuk menopang hal tersebut belum banyak difasilitasi," ujar Fauzi, Senin (30/1/2023).

Fauzi melanjutkan, dengan reaktivasi jalur kereta, akan ada pemangkasan waktu dalam perputaran komoditas. Artinya, lanjut Fauzi, dengan sendirinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Madura. Fauzi pun mengaku telah bersurat ke Presiden Joko Widodo terkait permintaan kembali menghidupkan jalur kereta.

Fauzi pun mengajak kepala daerah lain di Madura untuk bersama-sama mengingatkan pemerintah pusat ihwal pentingnya reaktivitasi jalur kereta. "Jangan lupa, komoditas-komoditas, seperti garam dan gula selama ini banyak didapat melalui importasi. Miliaran dolar yang harus dibayarkan. Jadi, kenapa tidak mengandalkan Madura yang kaya akan potensinya," ujar Fauzi.

Fauzi melanjutkan, Presiden Jokowi dalam lampiran Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, turut menargetkan reaktivasi jaringan kereta api dari Kamal (Bangkalan) hingga Kalianget (Sumenep).

Dalam lampiran perpres juga tertera nilai estimasi investasi yang dibutuhkan, mencapai Rp 3,37 triliun. Di sisi lain, untuk menghubungkan jaringan rel ke Surabaya, juga dibuat masterplan pembangunan Autonomous Rail Rapid Transit (ART), yang menghubungkan Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan, menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya, dengan estimasi investasi menvapai Rp 3,59 triliun.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement