REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengedukasi pasar modal berbasis umat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Di awal tahun 2023 ini, kami melakukan edukasi dan literasi keuangan khususnya pasar modal yang bekerja sama dengan organisasi agama," kata Kepala BEI Sulut Mario Iroth, di Manado, Senin (31/1/2023).
Mario mengatakan kali ini pihaknya melakukan kerja sama dengan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK).
"Kami berharap selain kedua organisasi agama ini, juga akan menjangkau semua golongan agama," jelasnya.
Tujuan sosialisasi ini, katanya, untuk meningkatkan jumlah investor serta mendukung sebaran basis investor agar semakin merata di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Sulut.
Pihaknya optimis kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal dapat semakin meningkat, sehingga masyarakat akan lebih memahami bahwa pasar modal adalah salah satu investasi yang aman.
Sehingga, katanya, edukasi sangat dibutuhkan sebagai informasi tentang cara berinvestasi di pasar modal kepada masyarakat, serta menjadikan pasar modal lebih dekat dengan masyarakat.
"Literasi ini akan terus ditingkatkan, sehingga semua kalangan masyarakat bisa memanfaatkan instrumen pasar modal," jelasnya.