REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Prof Adrianus Meliala mengamati tujuan penculikan anak yang terjadi belakangan ini bukan didasari motif meminta uang tebusan. Menurutnya, para penculik kini lebih ingin memanfaatkan anak untuk dieksploitasi.
"Ini mengindikasikan tujuannya lebih agar anak dieksploitasi sebagai tenaga kerja (pengemis) atau secara seksual (pelacur)," kata Prof Adrianus kepada Republika.co.id, Selasa (31/1).
Prof Adrianus memantau selama ini belum ada penculik dengan motif menginginkan tebusan. Itu artinya, para penculik menyasar anak mana saja tanpa pandang bulu.
"Jika itu (tebusan) yang dicari, maka yang diincar adalah anak orang kaya. Kenyataannya, yang diincar anak siapa saja," ujar mantan Komisioner Komisi Kepolisian Indonesia itu.