REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Spotify Technology SA melaporkan pencapaian pada kuartal keempat tahun lalu melampaui ekspektasi. Bagi dari segi pengguna aktif maupun pelanggan.
Diprediksi angka pendengar layanan streaming itu mencapai 500 juta. Angka pengguna aktif pada kuartal terakhir tahun lalu naik menjadi 489 juta, melampaui prediksi panduan dan analisa Spotify sebanyak 477,9 juta.
Berdasarkan data IBES dari Refinitiv, Selasa (31/1/2023) angka pelanggan premium yang merupakan pendapatan utama perusahaan asal Swedia itu naik sekitar 14 persen dengan angka sekitar 205 juta pelanggan. Melampaui perkiraan sebanyak 202,3 juta pelanggan.
Pertumbuhan di dorong pemasaran dan semakin banyak pendengar yang mendaftar di India dan Indonesia. Selain mendapatkan setengah juta pengguna. Spotify berharap jumlah pelanggan pada kuartal ini mencapai 207 juta dan pendapatan sebesar 3,1 miliar euro atau 3,35 miliar dolar AS.
Pengamat memprediksi 202 juta pelanggan dan pendapatan 3,05 miliar euro. Pendapatan kuartal Spotify sebesar 3,2 miliar euro, di atas perkiraan para pengamat.
Tahun lalu Spotify mengungkapkan rencana untuk mendapatkan 1 miliar pengguna pada tahun 2030 dan mendapat 100 juta dolar AS per tahun. Mereka juga menjanjikan marjin pendapatan tinggi dari ekspansi yang mahal ke siniar dan buku audio.
Perusahaan itu berinvestasi lebih dari 1 miliar dolar ke industri siniar. Layanan streaming itu sekarang memiliki lebih dari 4 juta judul siniar.
Namun investasi mencapai marjin kotor. Pekan lalu Spotify mengumumkan rencana memberhentikan 600 karyawan untuk mengendalikan pengeluaran operasional yang naik dua kali lipat dibandingkan pendapatan tahun lalu.