Kamis 02 Feb 2023 02:15 WIB

Masjid di Pakistan dan Afghanistan Jadi Target Serangan Teror

Kelompok Taliban Pakistan mengklaim mendalangi serangan bom yang terjadi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Petugas keamanan dan petugas penyelamat berkumpul di lokasi bom bunuh diri di dalam sebuah masjid, di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023) dini hari. Seorang pembom bunuh diri menyerang Senin di dalam sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan barat laut, menewaskan banyak orang dan melukai puluhan jamaah, kata para pejabat.
Foto: AP Photo/Zubair Khan
Petugas keamanan dan petugas penyelamat berkumpul di lokasi bom bunuh diri di dalam sebuah masjid, di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023) dini hari. Seorang pembom bunuh diri menyerang Senin di dalam sebuah masjid di kota Peshawar, Pakistan barat laut, menewaskan banyak orang dan melukai puluhan jamaah, kata para pejabat.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Serangan bom bunuh diri di sebuah masjid yang terletak di kompleks kepolisian di Peshawar, Pakistan, telah menewaskan sedikitnya 100 orang. Lebih dari 50 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. PBB dan sejumlah negara telah mengutuk insiden yang terjadi pada Senin (30/1/2023) lalu itu.

Kelompok Taliban Pakistan, yakni Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) mengklaim mendalangi serangan bom yang terjadi ketika pelaksanaan salat Zuhur tersebut. Selama 15 tahun terakhir, TTP telah melancarkan pemberontakan terhadap Pemerintah Pakistan. TPP adalah kelompok yang menghendaki penerapan hukum Islam lebih ketat di negara tersebut.

Baca Juga

Penargetan masjid dalam serangan teror juga dialami tetangga Pakistan, yakni Afghanistan. Hal itu bahkan terjadi ketika Taliban telah berhasil merebut kembali kekuasaan di negara tersebut pada Agustus 2021. Meski sama-sama menyandang nama “Taliban”, Taliban di Afghanistan dan TTP tidak memiliki keterikatan atau keterkaitan. Namun ideologi kedua kelompok tersebut cukup mirip.

Pada 5 Oktober 2022, misalnya, sebuah masjid di area Kementerian Dalam Negeri Afghanistan diguncang serangan bom. Sebanyak empat orang tewas dan 25 lainnya mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. “Insiden ini sedang diselidiki, kami akan membagikan detailnya dengan media ketika sudah tuntas,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban Abdul Nafi Takor dalam keterangannya kala itu, dikutip Aljazirah.

Tak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun ada dugaan bahwa ISIS mendalangi insiden itu. Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, ISIS telah melancarkan serangkaian serangan bom di sana.

Pada 2 September 2022, Masjid Gazargah yang berada di kota Herat, Afghanistan, juga menjadi target serangan bom. Insiden itu terjadi ketika warga tengah melaksanakan salat Jumat. Sebanyak 18 orang tewas dan 23 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Salah satu korban meninggal adalah ulama pro-Taliban, yakni Mujib ur Rahman Ansari.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keras serangan ke Masjid Gazargah. OKI turut menyampaikan keprihatinan karena aksi serangan, termasuk serangan bom, yang terjadi secara sporadis di berbagai wilayah di Afghanistan kian memperburuk situasi keamanan serta perdamaian sosial rakyat di sana. “OKI memperbarui solidaritas tegas dengan Afghanistan dan rakyatnya yang telah lama menderita,” katanya dalam sebuah pernyataan kala itu.

Pada 29 April 2022, sebuah masjid di Kabul menjadi target serangan bom. ISIS mengklaim mendalangi serangan tersebut. Lewat pengumuman di akun Telegramnya pada 30 April 2022, ISIS mengatakan bahwa mereka menempatkan alat peledak di sebuah bus di Sektor 6 Kabul. Setelah itu mereka meledakkannya di dekat sebuah masjid di sana.

Dalam pengumumannya, ISIS mengatakan serangan mereka menewaskan 10 orang. Kementerian Dalam Negeri Afghanistan juga melaporkan jumlah korban tewas yang sama. Insiden itu turut membuat 30 warga lainnya luka-luka. Para pejabat Afghanistan mengatakan, serangan bom tersebut tampaknya menargetkan anggota komunitas Sufi minoritas yang melakukan ritual setelah menyelesaikan salat Jumat.

Pada 21 April 2022, sebuah masjid Syiah di distrik Mazar-e-Sharif, Afghanistan, turut menjadi target serangan bom. Lebih dari 20 orang dilaporkan tewas dalam kejadian itu. ISIS kembali mengklaim mendalangi insiden tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement