REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara resmi melakukan serah terima Presidensi Supreme Audit Institution 20 (SAI20) kepada Office of Comptroller and Auditor General (CAG) of India secara virtual. Kegiatan tersebut dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) BPK Bahtiar Arif dan Deputy CAG of India, Parveen Mehta.
"Terima kasih atas komitmen dari CAG India untuk meneruskan Presidensi SAI20 serta menjaga komitmen engagement group ini untuk mempromosikan tata kelola yang baik dan akuntabel dengan semangat G20 India, 'One Earth, One Family, and One Future'," ungkap Bahtiar dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Selain delegasi dari dua institusi tersebut, hadir pula Duta Besar RI untuk India dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Bahtiar juga menyatakan dukungan BPK terhadap kesuksesan Presidensi CAG India beserta program pada 2023.
Pada kesempatan ini, BPK turut melakukan knowledge transfer terkait pengalaman BPK dalam membentuk dan mengetuai SAI20 pada 2022. Sesi presentasi diwakili oleh Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK, R Yudi Ramdan Budiman.
Yudi menjelaskan, kegiatan SAI20 pada tahun lalu, berupa proses komunikasi dengan SAI lain dan pemangku kepentingan, bagaimana pembagian tim dan tugasnya, serta media komunikasi resmi yang digunakan. Dalam kesempatan tersebut, Deputy CAG India menyampaikan apresiasi atas keberhasilan BPK dalam membentuk serta memimpin SAI20 di tahun 2022.
"BPK dengan tema G20 Indonesia, 'Recover Together, Recover Stronger' telah berhasil menghasilkan Communique terkait percepatan perbaikan ekonomi serta pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) sebagai rekomendasi bagi pemerintahan G20," ucap Parveen.
Pergeseran presidensi tersebut dinilai bakal memperkuat kerja sama antar SAI maupun SAI dengan pemangku kepentingan. "SAI20 akan menjadi platform penting dalam mendukung Presidensi G20 India dengan mengusung dua isu, yaitu blue economy dan responsible AI (artificial intelligence)," ucap Parveen.