Jumat 03 Feb 2023 08:24 WIB

Pemkot Bandung Distribusikan 643 Ton Beras Tekan Lonjakan Harga

Bulog Cabang Bandung sudah menyiapkan 3.000 ton beras jika harga kembali melonjak.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, pemkot mendistribusikan 643 ton beras ke seluruh pasar di Kota Bandung.
Foto: REPUBLIKA/Dea Alvi Soraya
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, pemkot mendistribusikan 643 ton beras ke seluruh pasar di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung dan Bulog Cabang Bandung mendistribusikan 643 ton beras ke seluruh pasar di Kota Bandung. Hal itu merupakan upaya untuk menstabilkan harga beras di pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, dari pantauan pihaknya, harga rata-rata beras premium di Kota Bandung senilai Rp 10.300 per kilogram. Sedangkan berdasarkan aturan HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 9.450 per kilogram.

Baca Juga

 

photo
Pekerja menata beras di Gudang Baru Bulog Cisaranten Kidul, Gedebage, Kota Bandung, Senin (30/1/2023). Bulog Cabang Bandung menggelontorkan 3.000 ton beras medium ke pasar-pasar tradisional di wilayah Bandung Raya dan Sumedang guna menstabilkan harga. Harga beras medium bagi pedagang sebesar Rp 8.300 per kilogram, sementara untuk konsumen maksimal di harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kilogram. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

 

"Ini antisipasi pengendalian meningkatnya harga beras premium. Karena harganya sudah di atas HET," kata Elly, Kamis (2/2/2023).

Dia menjelaskan, seluruh beras subsidi tersebut telah disebarkan ke pasaran sejak Senin, 30 Januari 2023, kemarin. Jumlah distribusi ini,  bertambah 143 ton dari rencana awal yang hanya berjumlah 500 ton saja. I

Elly menerangkan, syarat untuk menjual beras tersebut di antaranya, Kartu Tanda Penduduk (KTP), menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) juga tidak boleh dioplos beras lain. "Syaratnya mudah bagi pedagang untuk memperoleh beras itu. Pertama Bulog menjual Rp 8.300 per kilogram, dan pedagang wajib menjual sesuai HET Rp 9.450 per kilogram," ujarnya. 

Untuk antisipasi jika kembali terjadi lonjakan, Elly menekankan, bahwa Bulog Cabang Bandung sudah menyiapkan 3.000 ton beras. Agar tepat sasaran, Disdagin Kota Bandung akan terus memantau pendistribusian beras ke pasar-pasar, sambung dia. 

Harga beras di Kota bandung diketahui terus mengalami kenaikan, mulai dari Rp 1.000-2.000 per kilogram. Salah satu pedagang beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Andri (32 tahun), mengatakan, naiknya harga beras dikeluhkan pembeli.

“Banyak ibu-ibu belanja ke sini, mereka kaget. Enggak kerasa naik seribu, tapi buat pembeli kerasa,” kata Andri, saat ditemui di Pasar Kosambi, Kota Bandung, 

Menurut dia, harganya naik hampir setiap kali pengiriman beras ke kiosnya.  “Naik semua, dari kualitas rendah,” ujar dia.

Saat ini, Andri mengaku, menjual beras kualitas rendah sisa pembelian pada awal tahun. Menurut dia, distributor menjual harga beras kualitas rendah itu sekitar Rp 9.000-9.300 per kilogram. 

Sampai di kiosnya, beras itu dijual Rp 11 ribu per kilogram. Harga beras kualitas medium pun disebut naik. Andri mengaku mengambil beras medium dari Subang atau Cirebon, Jawa Barat.  “Harga jual 11 ribu-12 ribu per kilogram. Sebelumnya 9.500,” katanya.

Sementara beras premium dijual dengan harga sekitar Rp 14 ribu-15 ribu per kilogram. Lantaran harga beras dari pemasok naik, Andri mengaku mesti menambah modal. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement