Jumat 03 Feb 2023 13:40 WIB

Semua Warga Boleh Hadiri Puncak Harlah Satu Abad NU

Acara puncak Harlah Satu Abad NU terbuka untuk umum.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Semua Warga Boleh Hadiri Puncak Harlah Satu Abad NU. Foto: Rahmat Hidayat Pulungan
Foto: Pribadi
Semua Warga Boleh Hadiri Puncak Harlah Satu Abad NU. Foto: Rahmat Hidayat Pulungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia pelaksana menegaskan bahwa semua warga nahdliyin mapun masyarakat umum boleh menghadiri Puncak Resepsi Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). Panitia tidak menpersyaratkan ketentuan apapun bagi semua unsur masyarakat untuk datang bersama-sama ke lokasi acara akbar tersebut.

"Kami senang dan bahagia mendengar antusiasi warga NU dan masyarakat yang berencana datang ke stadion. Ini acara tasyakkuran bersama. Seperti pesan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, ini acara dibuat untuk ngalap berkah," ujar Juru Bicara Panitia Puncak Resepsi, Rahmat Hidayat Pulungan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/3/2023).

Baca Juga

Rahmat mengatakan, acara puncak Resepsi Harlah Puncak Satu Abad NU ini sangat terbuka, bahkan panitia sengaja mendisain sesuai dengan semangat kehadiran NU. "Karena NU memang hadir untuk semua golongan, kalangan dan lapisan masyarakat," ucap Rahmat.

Untuk menunjukkan bahwa siapapun bisa menikmati acara puncak tasyakuran ini, lanjut Rahmat, maka panitia tidak mempersyaratkan ketentuan-ketentuanlain selain yang selama ini biasa berlaku. Misalnya,  warga nahdliyin harus menggunakan gelang tertentu atau atribut lain.

"Jadi, silakan datang. Ramaikan. Tidak ada syarat mesti pakai gelang. Memang ada ketentuan khusus bagi undangan tertentu ketika melibatkan kehadiran presiden atau wakil presiden," kata Rahmat.

Hal ini, lanjut dia, berlaku umum untuk semua kegiatan. Sebab, setiap kegiatan yang melibatkan kehadiran presidem dan wakil presiden harus menyesuaikan dengan ketentuan yang telah diatur. "Misalnya, selama ada presiden dan wakil presiden, maka semua harus mengacu pada aturan yang ada. Kita mesti mengikuti aturan protokoler yang biasa berlaku selama ini," jelas Rahmat.

Begitu rangkaian acara yang dihadiri presiden dan wakil presiden usai, kata Rahmat, maka semua ketentuan umum itu kembali ke prosedur normal. "Kepala Negara dan para undangan dari kalangan pejabat tinggi negara, hanya di pagi hari hingga menjelang siang. Setelah itu, semua kegiatan di stadion dapat dinikmati siapa pun," kata dia.

Rahmat menambahkan, panitia juga telah menyiapkan banyak acara yang menarik dan berkualitas untuk bisa dinikmati selama 24 jam non-stop. "Sekali lagi, adanya isu pembatasan, itu sama sekali tidak benar. Semua boleh hadir. Hanya pada sesi pagi di mana peringatan puncak saja pembatasan dan itu hanya di stadion. Tetapi panitia telah siapkan 80 LED besar di sekitar stadion yang dapat dinikmatin semua peserta yang hadir, jelas Rahmat.

Masyarakat yang hadir, tambah Rahmat, tidak perlu khawatir karena panitia, Pemkab dan Pemprov telah menyediakan banyak fasilitas mulai dari toilet, konsumsi, medis dan bazaar kuliner dan umkm. "Panitia meminta semua jamaah yang hadir untuk menggunakan atribut baju putih dan membawa bendera NU dan Merah Putih," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement