REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator DPD RI Dapil Jawa Tengah, Abdul Kholik, bersyukur Nahdlatul Ulama (NU) kini memasuki usia satu abad. Usia yang cukup panjang merefleksikan betapa keberadaan dan fungsi organisasi jam'iyah ini sungguh penuh makna. Sangatlah berarti bagi bangsa Indonesia karena NU telah menjadi bagian yang melahirkan negeri.
"NU juga menjadi eksponen perjuangan kemerdekaan. Begitupun ketika mengisi kemerdekaan NU terus memberikan kontribusi terbaik dalam membangun dan menjaga eksistensi NKRI. Di tengah suasana memperingati satu abad layak juga dilakukan refleksi pada aspek mana yang perlu diperkuat demi kelangsungan dan kejayaan ke depan. Salah satunya adalah perlunya menegaskan jalan kemajuan ekonomi NU (NUnomic),'' kata Abdul Kholik, Ahad (5/2/2023) pagi.
Menurut Kholik, jalan kemudian ekonomi NU (NUnomic), harus segera dilakukan melalui program nyata berupa konsolidasi gerakan ekonomi untuk pemberdayaan umat. Bila hal ini dilakukan, output-nya adalah kemandirian NU.
"Banyak aspek yang menjadi muatan penting dalam membangun jalan ekonomi bagi NU. Hal ini misalnya memberdayakan potensi UMKM warga NU dalam satu jaringan rantai pasok yang saling terjalin kuat, dalam rangka memenuhi bahan baku dan konsumsi produk. Fokus sektor garapan bidang pemberdayaan ekonomi umat ini banyak menjadi lahan warga Nu, terutama yang bergerak di bidang pertanian, kelautan, dan produk kebutuhan pokok barang gunaan,'' ujarnya.
Selanjutnya, menurut Kholik, mulai saat ini perlu dilakukan konsolidasi lembaga keuangan, khususnya yang berada di lingkungan atau dikelola oleh warga NU. Tujuannya untuk mengoptimalkan dukungan permodalan.
''Program konsolidasi lembaga keuangan NU ini dilakukan sembari terus memperkuat dan diintegrasikan potensi zakat, infak, sedekah, wakaf tunai, dan pengembangan produk halal. Semuanya itu sangat memungkinkan dengan melimpahnya sumber daya NU saat ini, dan penguasaan teknologi warga Nahdliyin yang terus meningkat,'' kata Abdul Kholik menegaskan.