REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus dirundung kabar pengunduran diri kader-kader mereka. Diawali sosok-sosok populer PSI yang mundur, belakangan beredar video kader-kader PSI di Bengkulu mengundurkan diri dan membakar KTA.
Sekretaris PSI DPW Bengkulu, Dedi Ruskam mengatakan, yang membuat video aksi bakar-bakar merupakan eks ketua DPW PSI Bengkulu yang dicopot. Kemudian, diikuti pengunduran diri dan pembakaran atribut saudara-saudara eks ketua DPW PSI itu.
Namun, ia membantah jika dibilang ada ribuan kader PSI yang mengundurkan diri. Sebab, Dedi mengingatkan, Partai Golkar saja yang merupakan partai dari gubernur Bengkulu, tidak memiliki kader-kader atau pengurus sampai ribuan orang.
"Kalau dibilang ribuan kader saya tertawa, kader Golkar saja yang punya gubernur Bengkulu tidak sampai ribuan kadernya," kata Dedi kepada Republika, Senin (6/2/2023).
Justru ia berpendapat, ke depan jika dikabarkan ada ribuan kader PSI yang mundur itu berarti PSI akan menjadi partai politik yang besar. Namun, Dedi menekankan, sampai saat ini tidak ada satupun kader-kader di DPC yang mundur.
"Alhamdulillah untuk semua anggota yang tercatat dalam PSI (Bengkulu) satupun tidak ada yang mengundurkan diri," ujar Dedi.
Ia menilai, setelah video itu beredar luas, ternyata berhasil dikembangkan dengan cerita-cerita kalau ribuan kader PSI mengundurkan diri. Padahal, Dedi menekankan, fakta lapangan di DPW, DPD maupun DPC, PSI malah semakin kompak.
Selain itu, Dedi menegaskan, PSI Bengkulu secara keseluruhan semakin kompak. Bahkan, ia mengungkapkan, Dedi bersama ketua-ketua dari 9 kabupaten yang ada di Bengkulu kompak berangkat ke Jakarta mengikuti HUT PSI bersama Presiden Jokowi.
"Fakta lapangan, fakta di DPW, DPD, DPC kita semakin kompak, 9 kabupaten solid sekali, saya bawa semua ketua-ketua ke Jakarta saat HUT PSI kemarin," kata Dedi.
Dedi yang juga merupakan Ketua Himpunan Partai Non-Parlemen di Bengkulu turut menilai, ketika diberitakan PSI malah semakin populer. Sayangnya, untuk eks ketua DPW PSI Bengkulu, ia merasa, akan kesulitan masuk partai-partai lain.
"Mereka dengan adanya itu tidak menerima Yogi (eks ketua DPW PSI Bengkulu) lagi di partai partai mereka, berpikir dua kali untuk menerima Yogi," ujar Dedi.