Kamis 09 Feb 2023 13:13 WIB

Teleskop Luar Angkasa James Webb Deteksi Asteroid Terkecil

Asteroid itu seukuran Colosseum di Roma.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
James Webb Space Telescope mendeteksi asteroid seukuran Colosseum Roma. Jika dikonfirmasi, ini bisa menjadi asteroid terkecil yang pernah terdeteksi oleh teleskop Webb./ilustrasi
Foto: EPA
James Webb Space Telescope mendeteksi asteroid seukuran Colosseum Roma. Jika dikonfirmasi, ini bisa menjadi asteroid terkecil yang pernah terdeteksi oleh teleskop Webb./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Para astronom telah menggunakan data dari Mid-Infrared Instrument (MIRI) James Webb Space Telescope untuk mendeteksi asteroid seukuran Colosseum Roma. Jika dikonfirmasi, ini bisa menjadi asteroid terkecil yang pernah terdeteksi oleh teleskop Webb.

Sebuah tim astronom internasional mendeteksi asteroid yang sebelumnya tidak diketahui. Asteroid itu berukuran antara 100 dan 200 meter, atau seukuran Colosseum di Roma.

Baca Juga

Tim astronom menggunakan teleskop luar angaksa James Webb. Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), asteroid tersebut kemungkinan besar merupakan objek terkecil yang pernah diamati oleh Webb hingga saat ini.

“Kami benar-benar tidak menyangka, mendeteksi asteroid kecil dalam pengamatan kalibrasi MIRI yang tersedia untuk umum,” kata Thomas Müller, penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Astronomi & Astrofisika dalam pernyataan pers, dikutip Indian Express, Kamis (9/2/2023).

Müller adalah astronom di Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics, Jerman. Temuan tersebut adalah beberapa pengukuran MIRI pertama yang menargetkan bidang ekliptika dan pekerjaan dengan menunjukkan bahwa banyak objek baru akan terdeteksi dengan instrumen ini.

Pengamatan Teleskop Luar Angkasa James Webb yang digunakan para ilmuwan pada awalnya tidak dibuat untuk berburu asteroid baru. Faktanya, itu adalah gambar kalibrasi asteroid sabuk utama (10920) 1998 SM1.

Para peneliti awalnya menganggap gambar gagal karena kecerahan target dan titik offset teleskop.

Namun terlepas dari ini, data dari asteroid 10920 digunakan oleh tim untuk menguji dan membuat teknik baru untuk menentukan orbit objek dan memperkirakan ukurannya. Para ilmuwan menguji dan memvalidasi ini untuk asteroid 10920 menggunakan data dari MIRI (Mid-Infrared Instrument) Webb, misi Gaia ESA, serta teleskop berbasis darat.

Hasilnya menunjukkan bahwa pengamatan Webb yang 'gagal' pun dapat bermanfaat secara ilmiah, jika diikuti pola pikir yang benar dan sedikit keberuntungan.

“Deteksi terletak di sabuk asteroid utama, tetapi kepekaan Webb yang luar biasa memungkinkan untuk melihat objek sekitar 100 meter ini pada jarak lebih dari 100 juta kilometer,” tambah Müller.

Tim peneliti menduga bahwa asteroid yang baru ditemukan tersebut merupakan objek terkecil yang diamati hingga saat ini oleh Webb dan menurut ESA. Itu juga bisa menjadi yang terkecil yang terdeteksi di sabuk utama.

Jika deteksi dikonfirmasi sebagai penemuan asteroid baru, itu bisa memiliki implikasi penting bagi pemahaman para ilmuwan tentang pembentukan dan evolusi tata surya, menurut ESA. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement