REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kemlu RI, Yudha Nugraha mengatakan empat dari lima warga negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak saat gempa sudah berhasil dihubungi. Tinggal satu pekerja imigran yang masih belum dapat dijangkau.
Gempa bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) menewaskan lebih dari 20 ribu orang. Terdapat 6.500 WNI di Turki dan 1.557 di Suriah.
"Hingga saat ini tercatat dua warga negara Indonesia yang meninggal, yaitu ibu dan anak dan 10 warga negara Indonesia yang mengalami luka-luka, empat diantaranya sudah dirawat di rumah sakit setempat enam di evakuasi ke Ankara, kondisi mereka mayoritas menderita luka akibat tertimpa reruntuhan dan juga patah tulang," kata Yudha dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Jumat (10/2/2023).
Yudha menambah kondisi WNI korban luka stabil. Ia mengatakan berdasarkan informasi awal saat gempa lima orang WNI hilang kontak.