Selasa 14 Feb 2023 12:56 WIB

Satu Orang Tewas dalam Baku Tembak di Michigan State University

Sedikitnya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah baku tembak

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Sedikitnya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah baku tembak meletus di Michigan State University (MSU) pada Senin (13/2/2023) malam. Polisi menyerbu kampus utama di East Lansing untuk mencari satu-satunya pelaku penembakan.

Polisi universitas mengatakan, tembakan dilepaskan di dua lokasi yaitu di dekat gedung akademik bernama Berkey Hall dan fasilitas atletik yang dikenal sebagai IM East.  The Detroit News melaporkan satu kematian yang dikonfirmasi di kampus, tepatnya di dalam Berkey Hall.

"Ada beberapa cedera yang dilaporkan," kata pernyataan MSU di akun Twitter resmi polisi dan keamanan publik.  

MSU mengatakan, sejumlah korban yang belum diketahui jumlahnya sedang dibawa ke rumah sakit terdekat. Polisi MSU mengatakan, beberapa gedung kampus telah dibersihkan dan diamankan sekitar dua jam setelah tembakan pertama kali dilaporkan.

Polisi menggbarkan tersangka sebagai seorang laki-laki pendek yang mengenakan masker. Pelaku sedang berkeliaran dan diyakini berjalan kaki. Pihal berwenang mendesak mahasiswa dan warga di sekitar lingkungan luar kampus untuk berlindung sementara polisi mencari tersangka.

MSU adalah lembaga pendidikan tinggi publik utama. Kampus andalannya East Lansing memiliki 50.000 mahasiswa pascasarjana dan sarjana.  Polisi mengatakan, semua kelas dan kegiatan kampus akan dibatalkan selama 48 jam ke depan.

Kekerasan pada Senin malam terjadi kira-kira 14 bulan setelah penembakan massal yang mematikan terjadi di Oxford High School di Oakland County, Michigan, sekitar 80 mil sebelah timur East Lansing pada 30 November 2021. Ketika itu, seorang siswa berusia 15 tahun melepaskan tembakan dengan pistol semi-otomatis.

Empat teman sekelas tewas dan enam siswa lainnya serta seorang guru terluka dalam serangan itu. Ini adalah penembakan sekolah paling mematikan di AS tahun itu.

Ketika itu pihak berwenang menyatakan, tersangka yang masih remaja mengaku tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan. Dia menggunakan senjata yang dibelikan orang tuanya sebagai hadiah Natal. Ada tanda-tanda bahwa pelaku terganggu secara emosional. Kedua orang tua pelaku didakwa dengan pembunuhan tidak disengaja dalam kasus tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement