REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan koalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dideklarasikan sejak Agustus tahun lalu masih tetap solid. Mereka mengaku solid pascapertemuan tertutup antara Prabowo Subianto dengan Khofifah Indar Parawansa belum lama lalu.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku, tidak dikabari tentang agenda pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang digelar di sela kunjungan kerja sebagai Menteri Pertahanan di Surabaya dengan Gubernur Jawa Timur tersebut.
"Agenda pertemuannya tidak dikabari. Sampai sekarang juga tidak diberi tahu hasil pertemuannya," kata Muhaimin menjawab pertanyaan wartawan di Surabaya, Rabu (15/2/2023).
Meski begitu, Muhaimin menyatakan hubungan koalisi PKB dengan Gerindra sampai sekarang masih berlangsung baik. Menurut dia, koalisi dengan Gerindra untuk menghadapi kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2024 justru harus dibuka seluas-luasnya dengan partai politik lain.
"Semakin banyak partai politik yang bergabung dalam koalisi semakin baik," ujar Cak Imin panggilan akrabnya.
Cak Imin mengungkapkan, sepanjang bulan Februari, dan akan terus berlangsung hingga Maret dan April mendatang, PKB akan terus melakukan komunikasi intensif antarpartai politik.
"Dengan begitu terbuka aliansi baru atau tambahan di antara yang sudah ada. Hubungan antar Partai Politik yang terpecah kami harap bisa bergabung," kata dia.
Muhaimin menegaskan PKB mengincar posisi Calon Presiden dalam kontestasi Pemilu 2024 dan masih bisa ditolerir seandainya ditakdirkan sebagai Calon Wakil Presiden.
Menurut Cak Imin, saat ini PKB sedang menjalin komunikasi intensif dengan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
"Sementara yang sudah berkomunikasi secara intensif Partai Golkar dan NasDem. Kemungkinan dua partai politik ini akan bergabung dalam koalisi bersama PKB dan Gerindra," kata dia.