Rabu 22 Feb 2023 15:07 WIB

Universitas BSI Sukses Gelar Sosialisasi Bootcamp untuk JFA Asisten Ahli

Kolaborasi antara dosen dengan bagian lain di perguruan tinggi penting dilakukan

Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai Kampus Digital Kreatif menyelenggarakan Sosialisasi Bootcamp Jabatan Fungsional Akademik (JFA) Asisten Ahli, bagi dosen yang sudah memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), pada Selasa (13/2/2023).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai Kampus Digital Kreatif menyelenggarakan Sosialisasi Bootcamp Jabatan Fungsional Akademik (JFA) Asisten Ahli, bagi dosen yang sudah memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), pada Selasa (13/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perguruan tinggi sabagai kawah candradimuka, tidak hanya berproses pada pengajaran maupun pembelajaran tetapi untuk menghasilkan penelitian yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan berdaya guna bagi dunia industri maka diperlukan kolabarasi antar bagian untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, inovatif dan kreatif.

Hal ini mendorong Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai Kampus Digital Kreatif menyelenggarakan Sosialisasi Bootcamp Jabatan Fungsional Akademik (JFA) Asisten Ahli, bagi dosen yang sudah memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), pada Selasa (13/2/2023).

Baca Juga

Narasumber yang dihadirkan ialah Normah dan Siti Nurajizah selaku Bagian Pengembangan Dosen dan Dr Taufik Baidawi selaku ketua LPPM Universitas BSI. Diah Puspitasari selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas BSI dalam sambutannya mengatakan bahwa dosen merupakan indikator utama yang dipantau oleh Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi melalui data yang telah diinput oleh dosen melalui laman SISTER dan SINTA.

“Kolaborasi antara dosen dengan bagian-bagian yang ada di perguruan tinggi juga sangat penting dilakukan dengan harapan dosen yang sudah memiliki NIDN lebih dari 5 tahun namun belum memiliki JFA diharapkan segera untuk mengurus pengajuannya jika dokumen tridharma sudah lengkap. Pedampingan dari kedua bagian ini akan dimatangkan pada pertemuan yang dilaksanakan secara luring pada tanggal 21-22 Februari 2023. Dengan terciptanya kerjasama yang baik antara kedua bagian ini, diharapkan jumlah dosen yang memiliki JFA Asisten Ahli semakin meningkat,” kata Diah dalam rilis yang diterima, Rabu (22/2/2023).

Menimpali hal itu, Siti Nurajizah menjelaskan dosen harus menyiapkan terlebih dahulu dokumen tridharma yang terdiri atas pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat serta penunjang untuk diinput ke aplikasi SIJALI dengan terlebih dahulu login ke laman https://sijali-lldikti3.kemdikbud.go.id/.

Normah juga selaku narasumber menambahkan agar dosen lebih peduli dalam melakukan update data pribadi di SISTER meliputi Jabatan Fungsional, Kepangkatan dan Terhitung Mulai Menjadi Dosen. Dosen juga harus memperhatikan riwayat pengajaran riwayat pendidikan tampil di SISTER.

“Ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh dosen yang akan menduduki jabatan fungsi akademik pada jenjang yang lebih tinggi, yaitu pertama memiliki NIDN (Nomor Induk Instruktur Nasional), pengajaran sejarah empat semester yang diterbitkan di PDIKTI, terhitung sejak tanggal tertera pada tanggal pertama. Dosen melakukan pengajuan JFA melalui  laman https://says.bsi.ac.id/aju-BANGDOS.js,” jelas Normah.

Sementara itu, Taufik Baidawi selaku ketua LPPM Universitas BSI juga sebagai narasumber kedua menekankan bahwa LPPM Universitas BSI akan terus memberikan dukungan terkait publikasi karya ilmiah dan pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari pelaksanaan tridharma yang rutin setiap semester dilaksanakan oleh dosen.

“Publikasi karya ilmiah dosen harus memiliki kontribusi kebaharuan, merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi, memperluas jaringan serta output dari hasil penelitian yang inovatif mendapatkan pendanaan riset baik dari pemerintah maupun dari perguruan tinggi itu sendiri,” ujar Taufik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement