Jumat 24 Feb 2023 00:15 WIB

Rusia Bantah akan Uji Rudal Dalam Latihan Bersama di Afrika Selatan

Militer Rusia membantah berencana menguji rudal hipersonik Zircon di Afrika Selatan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Rudal hipersonik Rusia
Foto: republika
Rudal hipersonik Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Militer Rusia membantah berencana menguji rudal hipersonik Zircon dalam latihan angkatan laut dengan Cina dan Afrika Selatan pekan ini. Latihan militer gabungan tersebut digelar bertepatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Saat angkatan laut Rusia dan Cina mempersiapkan latihan bersama mereka, Presiden Rusia Vladimir Putin menerima kunjungan pejabat tinggi kebijakan luar negeri Partai Komunis Cina Wang Yi di Moskow. Pertemuan itu menunjukkan kekuatan hubungan kedua negara.

Hubungan Cina dengan Amerika Serikat (AS) juga sedang renggang. Barat khawatir Beijing siap memberikan dukungan yang lebih kuat pada Moskow dalam perangnya di Ukraina.

Tujuan Rusia dalam latihan angkatan laut ini dipantau ketat karena keterlibatan kapal fregat Admiral Gorshkov yang dilengkapi rudal hipersonik. Kapal itu tiba di Cape Town pekan lalu dengan simbol huruf Z dan V yang juga terlihat di senjata-senjata Rusia di garis depan di Ukraina dan menjadi simbol patriotik di Rusia.

Rusia mengatakan rudal Zircon dapat menembus sistem pertahanan udara mana pun. Kecepatan rudal itu mencapai 7.000 mil per jam atau 11.265 ribu kilometer per jam. Sekitar sembilan kali lebih cepat dari kecepatan suara. Rudal tersebut dapat mengenai target di laut maupun darat. Jangkauannya menjadi 1.000 kilometer.

Bulan lalu Putin mengirim Admiral Gorshkov dalam pelayaran lintas samudra untuk menunjukkan kekuatan pada Barat. Tapi seorang perwira militer Rusia di Afrika Selatan mengatakan latihan ini akan fokus pada keamanan maritim. Termasuk memerangi bajak laut dan rudal Zircon tidak akan ditembakan.

"(Latihan akan melibatkan) manuver tiga pihak, latihan kapal bantuan dalam bencana, membebaskan sandera dari kapal bajak laut, dan berdasarkan jadwalnya, artileri yang ditembakan tidak termasuk menembakan rudal hipersonik," kata Kapten Oleg Gladkiy melalui penerjemah, Rabu (23/2/2023).

Dalam pernyataan yang dirilis militer Afrika Selatan pekan lalu dalam latihan bersama ini Rusia mengirimkan Admiral Gorshkov dan kapal tanker Rusia untuk pengisian bahan bakar, sementara Cina mengirimkan kapal destroyer, fregat dan kapal pendukung. Afrika Selatan mengerahkan kapal fregat.

Duta Besar Ukraina untuk Afrika Selatan Liubov Abravitova mengkritik jadwal latihan ini. Sebab bertepatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Abravitova mencatat Cina, Rusia dan Afrika Selatan yang merupakan mitra perkumpulan negara-negara ekonomi berkembang BRICS pernah menggelar latihan angkatan laut sebelumnya. "(Tapi) kali ini mengkhawatirkan bagi kami, digelar di saat peringatan invasi brutal Rusia," katanya.

"Kapal-kapal yang tiba di pelabuhan Afrika Selatan pada dasarnya membawa sepotong perang pada tanah damai ini dengan membawa huruf Z dan V, yang mereka gunakan sebagai tanda pada peralatan militer mereka saat membom kota-kota Ukraina," kata Abravitova.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement