REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan proyek pembangunan MRT Fase 2 secara keseluruhan dapat rampung pada 2032 mendatang. Proyek tersebut akan membentang sepanjang 11,8 kilometer (km) dari Bundaran HI hingga Ancol Barat.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, proyek MRT Fase 2 terbagi menjadi dua, yakni Fase 2A dan Fase 2B. Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota dengan total panjang 5,8 km. Saat ini fase tersebut tengah dalam proses kegiatan konstruksi.
Menurut catatannya, per 15 Februari 2023, realisasi pengerjaan konstruksi dari Bundaran HI sampai Harmoni atau proyek CP201 sudah mencapai 51,78 persen, dari Harmoni sampai Mangga Besar atau proyek CP202 terealisasi hingga 9,87 persen. Lalu, dari Glodok hingga Kota atau proyek CP203 terealisasi 27,13 persen.
“Ini kita berprogres terus, saya berharap ini (Fase 2A) 2028 atau 2029 selesainya sampai Kota sudah operasi,” kata Tuhiyat kepada wartawan, dikutip pada Senin (27/2/2023).
Kemudian, untuk Fase 2B terdiri atas dua stasiun bawah tanah Mangga Dua dan Ancol, serta satu depo di Ancol Barat. Panjang jalur tersebut, yakni sekitar enam kilometer.
“Kami berharap bukan setelah Fase 2A selesai lalu 2B, tapi itu akan kami lakukan paralel hingga Ancol, sehingga seharusnya tidak melewati tahun 2032,” tuturnya.
Proyek MRT Fase 2B meliputi proyek CP205, CP206, dan CP207 yang statusnya masih dalam proses studi kelayakan. Pada CP205, prosesnya yakni electrical mechanical systems and trackwork, CP206 berupa rolling stock, sementara CP207 berupa automatic fare collection (AFC).