Kamis 02 Mar 2023 04:34 WIB

Ini Jenis Ikan Pemicu Inflasti Tinggi Aceh

Inflasi Aceh sebesar 0,53 persen berada di atas rata-rata nasional.

Pekerja menjemur ikan tongkol untuk diolah menjadi ikan kayu di Banda Aceh, Aceh. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan komoditas ikan tongkol menjadi penyumbang tertinggi inflasi Februari 2023 Provinsi Aceh yang tercatat sebesar 0,53 persen.
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Pekerja menjemur ikan tongkol untuk diolah menjadi ikan kayu di Banda Aceh, Aceh. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan komoditas ikan tongkol menjadi penyumbang tertinggi inflasi Februari 2023 Provinsi Aceh yang tercatat sebesar 0,53 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH---Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan komoditas ikan tongkol menjadi penyumbang tertinggi inflasi Februari 2023 Provinsi Aceh yang tercatat sebesar 0,53 persen.

"Andil komoditas ikan tongkol terhadap angka inflasi Februari dibandingkan Januari 2023 (secara bulanan) yakni sebesar 0,31 persen,'' kata Kepala BPS Aceh melalui Statistisi Ahli Muda Hendri Achmad di Banda Aceh.

Baca Juga

Hendri mengatakan kenaikan harga ikan tongkol cukup tinggi sehingga mencipta inflasi terutama terjadi di Kota Banda Aceh dengan andil inflasi 0,21 persen, Meulaboh 0,45 persen, dan Lhokseumawe 0,42 persen.

Ia mengatakan inflasi Aceh sebesar 0,53 persen tersebut, berada di atas rata-rata nasional yang secara bulanan(m-to-m) hanya0,16 persen.

Selain ikan tongkol yang terjadi kenaikan harga sehingga mencipta angka inflasi yakni komoditas cabai merah dengan sumbangsih 0,11 persen, rokok kretek filter (0,07), beras (0,05), bawang merah (0,04) obat dengan resep (0,04).

Kelompok makanan, minuman dan tembakau mencatat andil inflasi sebesar 0,45 persen, kemudian kelompok pengeluaran kesehatan dengan 0,04 persen.

''Sementara untuk kelompok pengeluaran pribadi dan jasa lainnya menyumbang terhadap deflasi Aceh sebesar minus 0,02 persen,'' kata Hendri.

Tiga kota penyumbang inflasi cukup tinggi, Banda Aceh 0,57 persen, Lhokseumawe sebesar 0,51 persen dan Meulaboh0,39 persen.

Secara tahunan atau year-on-year (yoy) Aceh mengalami inflasi 6,71 persen, dan penyumbang inflasi terbesar dari kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,86 persen.

Daerah yang memberi sumbangsih besar terhadap inflasi tahunan tersebut yakni Banda Aceh mengalami 6,54 persen, Lhokseumawe 6,58 persen dan Meulaboh 7,72 persen sekaligus menjadi penyumbang inflasi tahunan paling tinggi di wilayah Sumatera.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement