Jumat 03 Mar 2023 00:32 WIB

Ratusan Industri Kreatif Jabar Saling Berbagi Informasi dan Edukasi

Reconnect by Restock.id menggelar gathering diikuti ratusan industri kreatif di Jabar

Rep: Fitriyanto/ Red: Bilal Ramadhan
Perusahaan peer to peer (P2P) lending, Restock.id, menyelenggarakan acara bertajuk “Reconnect by Restock.id : Business Maximalism in 2023” di Hotel Malaka Bandung, akhir Februari lalu.
Foto: Istimewa
Perusahaan peer to peer (P2P) lending, Restock.id, menyelenggarakan acara bertajuk “Reconnect by Restock.id : Business Maximalism in 2023” di Hotel Malaka Bandung, akhir Februari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan peer to peer (P2P) lending, Restock.id, menyelenggarakan acara bertajuk “Reconnect by Restock.id : Business Maximalism in 2023” di Hotel Malaka Bandung, akhir Februari lalu. Di acara ini, Restock.id menghubungkan para pengusaha lokal di rantai nilai industri kreatif Bandung dan Jawa Barat melalui event gathering dan networking, yang berisi kegiatan business community networking bersama 200 brands owners dan talkshow untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan di industri kreatif.

Acara ini menghadirkan Tiar N. Karbala (CEO Restock.id), Rizki Fahrurrozi (CEO Boleh Dicoba Digital), Benny Sudaryanto (CEO Revota.id), Putera Dwi Kurnia (COO bro.do), San Teresia Penglipurati (Creative Director Nah Project), Ben Wirawan (CEO Torch.id), M. Audi Vialdo (CRO Restock.id), dan Kuseryansyah (Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia/AFPI).

Baca Juga

“Acara ini diperuntukkan agar client dari Restock.id dapat berkumpul dan berbagi informasi, edukasi, sampai ke networking satu sama lainnya. Saat ini Restock.id telah melakukan partnership dengan Revota, sebuah perusahaan data sistem, yang telah bergabung ke dalam grup holding Restock.id yaitu Restock Tech, sebagai solusi kebutuhan data sistem bagi para entrepreneur atau UMKM,” jelas Chief Risk Officer (CFO) Restock.id, M. Audi Vialdo dalam rilisnya, Rabu (2/3/2023).

Kuseryansyah selaku Direktur Eksekutif AFPI menjelaskan bahwa peran fintech peer to peer (P2P) lending atau fintech pendanaan bersama di Indonesia yang seiring dengan revolusi industri 4.0, mengubah perilaku masyarakat menjadi semakin dekat dengan keuangan finansial digital.

“Dapat kami sampaikan, adanya kesenjangan pembiayaan hingga Rp 1.650 triliun untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Inilah yang menjadi tantangan sekaligus peluang bagi fintech pendanaan bersama, saat kebutuhan pembiayaan tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dan tentu Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang termasuk dalam himpunan data tersebut,” ujar Kuseryansyah.

Hingga saat ini, Fintech Pendanaan Bersama telah menyalurkan pinjaman dana sebesar Rp 133 triliun secara akumulatif, yang disalurkan dari 202 ribu pemberi pinjaman atau lender kepada 22,55 juta penerima pinjaman atau borrower di Jawa Barat, dengan status pinjaman yang outstanding adalah Rp 13,23 triliun.

Penyaluran Fintech Pendanaan Bersama di Jawa Barat mendominasi sebesar 25 persen dari total penyaluran di Indonesia. Angka penyaluran regional ini diharapkan terus berkembang ke arah yang positif sesuai dengan semangat literasi dan inklusi keuangan yang melekat pada produk fintech pendanaan bersama.

Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan live musik, dan dilanjutkan dengan makan malam bersama di Hotel Malaka Bandung dalam rangka beramah tamah dan networking satu sama lain antara para pengusaha pengusaha di bidang kreatif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement