REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dan pelaku usaha sepakat membangun rujukan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global melalui pengembangan bursa komoditas yang kredibel dan transparan di dalam negeri.
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro di Jakarta, Jumat (3/3/2023), mengatakan pengembangan bursa CPO Indonesia menjadi sangat penting untuk mengukuhkan posisi Indonesia sebagai produsen terbesar sawit di dalam negeri.
"Saat ini, Indonesia masih menggunakan rujukan harga CPO dari Bursa Malaysia (MDEX) dan Bursa Rotterdam di Belanda. Dengan menggunakan bursa di luar negeri kadang memberikan dampak bagi keseimbangan penawaran dan permintaan di dalam negeri," ujarnya di Jakarta.
Menurut dia, saat ini di Indonesia, belum ada bursa komoditas yang mampu menggerakkan tiga fungsi yaitu price discovery atau pembentukan harga, price reference atau acuan harga dan hedging atau lindung nilai.