REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS) berdakwah di Kota Pontianak. Menurut Wali Kota, kehadiran UAS menjadi bagian keberkahan daerah karena umat Muslim setempat selalu mendapat pencerahan.
"Mudah-mudahan kedatangan beliau ke Pontianak memberikan berkah dan rahmat serta pencerahan melalui dakwah-dakwah yang disampaikan," ujarnya di Pontianak, Sabtu (4/3/2023).
Ia menjelaskan Pemkot Pontianak sendiri, sudah memberikan jamuan makan malam sebagai sambutan kepada UAS yang tiba di Kota Pontianak dalam rangka safari dakwah. Selanjutnya pada Shubuh, UAS memberikan ceramah di Masjid Mujahidin pada Sabtu (4/3/2023).
"Jamuan makan malam sederhana digelar dengan cara saprahan. Makanan yang disajikan adalah nasi kebuli lengkap dengan lauk pauk. Makan dengan cara saprahan menjadi khas Melayu Kota Pontianak dan mungkin juga di Pekanbaru punya kemiripan dengan kita," ujar dia.
Sementara itu, UAS mengatakan bahwa Pontianak adalah kota yang selalu dirindukan. Menurutnya, ada kekhasan tersendiri yang disuguhkan Kota Pontianak. Mulai dari menyusuri Sungai Kapuas dengan kapal wisata, Istana Kadriyah yang indah, nilai historis dan kekayaan kulinernya yang beraneka ragam serta orangnya baik-baik dan ramah-ramah.
"Suasananya seperti saya sedang berada di kampung saya di Pekanbaru. Saya ke Pontianak ini saking seringnya hingga tak ingat lagi sudah berapa kali berkunjung ke sini. Saya jadwalkan ke Pontianak setahun sekali, sekali datang itu selama empat hari tiga malam dan satu hari berdakwah sampai tiga kali," kata dia.
Dia menyebut bahwa Kota Pontianak memiliki kemiripan dengan kampung halamannya di Pekanbaru. Jika di Pontianak ada Sungai Kapuas maka di Pekanbaru ada Sungai Siak.
Kemudian di sini ada Kesultanan Kadriyah, di sana terdapat Kesultanan Siak, bahasa melayu yang digunakan sehari-hari pun hampir mirip. Ditanya kuliner yang disukai, UAS menyebut makanan patlau, yakni penganan yang terbuat dari pulut dan disajikan dengan rendang, opor atau semur daging sebagai temannya.
"Saya kalau ke Pontianak suka makan patlau," katanya.
UAS berpendapat, antusiasme masyarakat di Kota Pontianak khususnya umat Muslim terhadap dakwah Islam sangat tinggi. Hal ini dinilainya berkat didikan dan bimbingan para habib dan alim ulama.
Dia juga berpesan kepada seluruh umat Islam Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar agar bisa menjaga persatuan, ramaikan masjid, hindari khilafiyah yang memecah belah umat, jaga persatuan antarumat Islam dan antarumat beragama.
"Insya Allah Indonesia menjaga baldatun toyyibatun warobbun ghofur atau sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya," ujarnya.