REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR -- Komisi VI DPR RI meminta dukungan PT PLN agar 374 desa di Kalimantan Utara teraliri listrik PLN di akhir 2023 dan 100 persen pada 2024 dapat terwujud.
"Perjuangan untuk melistriki desa desa di Kaltara bukan hal yang mudah, butuh dukungan dari berbagai pihak termasuk PLN dan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen di tahun 2024 yaitu sebanyak 482 desa," kata anggota Komisi VI DPR RI Yevri Hanteru Sitorus di Tanjung Selor, Ahad (5/3/2023).
Anggota Komisi VI DPR RI ini sempat menghadiri peresmian pengaliran listrik di lima desa di Kabupaten Bulungan dan dua desa di Kabupaten Tana Tidung, pekan kemarin. Untuk itu ia berharap masyarakat desa yang telah dijangkau listrik PLN tidak hanya memanfaatkan untuk keperluan konsumtif tetapi juga untuk kegiatan produktif guna meningkatkan kesejahteraannya.
Sedangkan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengungkapkan rasa syukurnya dengan penyalaan di desa Tengku Dacing dan berharap desa desa lain di Kabupaten Tana Tidung bisa segera menyusul sejalan dengan program Tana Tidung Terang.
"Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PLN untuk mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen di kabupaten Tana Tidung. Tinggal dua desa lagi untuk mewujudkan program kami Tana Tidung Terang, semoga dalam waktu dekat dengan sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat, PLN dan Pemkab Tana Tidung program Tana Tidung Terang Bisa segera terwujud," kata Ibrahim.
General Manager PLN UID Kaltimra Joice lanny Wantania menjelaskan pada 2023 PLN mendapatkan suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 10 triliun dari Komisi VI DPR RI. Kucuran dana PMN ini salah satunya digunakan PLN untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) di seluruh indonesia. Untuk Provinsi Kalimantan Utara sendiri tahun ini mendapatkan kucuran dana PNM sekitar Rp 369,16 miliar.
Secara keseluruhan, PLN melalui PLN UP2K Kalimantan Utara telah berhasil melistriki Provinsi Kalimantan Utara dengan Rasio Desa PLN sebesar 71,58 persen dan Rasio Elektrifikasi sebesar 98,05 persen. "Penyambungan ini merupakan bagian dari usaha kami ini untuk menuju rasio elektrifikasi 100 persen di Kalimantan Utara serta upaya kami untuk melistriki saudara saudara kami yang ada di daerah pedesaan dan 3T agar memiliki kualitas listrik yang sama dengan teman teman kita yang ada di perkotaan," ujar dia.
Jumlah potensi pelanggan yang akan terlistriki kurang lebih sebanyak 770 pelanggan dengan jumlah pelanggan yang siap menyala atau sudah membayar biaya penyambungan sebanyak 282 pelanggan untuk kedua kabupaten tersebut.
Joice berharap dengan penyalaan listrik di 7 desa ini dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat pedesaan serta meningkatkan taraf kehidupan warga desa agar energi berkeadilan dapat dirasakan juga masyarakat desa khususnya di daerah 3T.