Rabu 15 Mar 2023 20:39 WIB

MenPAN-RB Bantah Pemindahan ASN ke IKN Nusantara Diprioritaskan Bagi Mereka yang Lajang

Menurut Azwar prioritas memindahkan ASN lajang ke IKN tidak dibahas di rapat kabinet.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas. Azwar membantah kabar yang menyebutkan bahwa pemindahan ASN ke IKN Nusantara diprioritaskan bagi mereka yang masih lajang. (ilustrasi)
Foto: Humas Pemkab Sleman
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas. Azwar membantah kabar yang menyebutkan bahwa pemindahan ASN ke IKN Nusantara diprioritaskan bagi mereka yang masih lajang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Anas membantah kabar pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN) akan diprioritaskan untuk pegawai lajang atau belum menikah. Menurut dia, tidak ada pembahasan terkait hal itu, termasuk di rapat kabinet.

"Saya justru single membaca dari media... Di rapat kabinet nggak ada... Kami tidak ada. Tidak ada pertimbangan itu," ujar Azwar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga

Kemenpan RB, menurut dia, justru mempertimbangkan pemberian insentif kepada ASN yang pindah ke IKN. Selain itu, Kemenpan RB juga mempertimbangkan kelanjutan pendidikan anak-anak ASN yang akan pindah ke ibu kota baru.

"Pertimbangan kami justru bagaimana ada insentif di sana, termasuk yang kami pikirkan justru bagaimana teman-teman ASN ini pindah tapi tidak lagi kepikiran anaknya, sekolah anaknya," kata dia menjelaskan.

Karena itu, ia menyampaikan kepada Otorika IKN terkait instruksi Presiden Jokowi agar pembangunan sekolah di IKN segera dilakukan. Jika fasilitas pendidikan yang dibutuhkan sudah tersedia, akan mempercepat proses pemindahan ASN ke IKN.

"Jadi kalau di sana sudah ada sekolah, misalnya kayak sekolah-sekolah internasional, sekolah sekolah Islam yang bagus dan sekolah lainnya yang bagus pindah sana, kan bagus. Justru bagaimana untuk mempercepat pemindahan ke sana," kata Azwar.

Kendati demikian, ia tak menutup kemungkinan jika prioritas pemindahan ASN lajang tersebut sudah dipertimbangkan oleh Otorita IKN. Lebih lanjut, Azwar Anas menyebut, saat ini pemerintah tengah menyiapkan rumah dinas yang akan ditempati oleh 16 ribu ASN di IKN.

Menurut dia, sejauh ini tidak ada ASN yang merasa keberatan untuk dipindahkan ke IKN. Bahkan, tak sedikit ASN muda yang justru meminta untuk dipindahkan.

"Sejauh ini saya tidak ada yang merasa keberatan, tapi yang menulis surat untuk ikut pindah justru ada, terutama anak-anak muda yang mereka punya kemampuan teknologi dan punya semangat tinggi kira-kira begitu," ujar Azwar.

Sebelumnya, Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe mengatakan, sebanyak 16.990 ASN dan personel Hankam (pertahanan dan keamanan) akan dipindahkan ke IKN pada tahap awal. Di tahap ini, pemerintah akan memprioritaskan sebanyak 50 persen ASN lajang atau belum berkeluarga yang akan terlebih dahulu dipindahkan ke IKN.

Nantinya, di sana mereka akan mendapatkan fasilitas hunian yang bisa digunakan secara bersama. Hunian yang disediakan untuk ASN tersebut berukuran 98 meter persegi dan bisa ditinggali oleh lebih dari satu orang.

“Kemungkinan kan yang datang kan misalnya kalau keluarga itu mikir sekolah anaknya mindahin sekolah kan semester berikutnya atau apa. Kita perhitungkan 50 persen yang single dulu yang pindah dan itu akan sharing. Jadi kita hitungnya satu unit itu tipe 98 yang paling kecil, itu tiga kamar itu bisa sharing,” kata Dhony di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Dhony menjelaskan, fasilitas hunian yang diberikan tersebut merupakan rumah dinas jabatan. Sehingga jika nantinya mereka pensiun, bisa digunakan oleh ASN dan personel Hankam yang baru.

 

photo
Ibu Kota Negara Baru - (Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement