REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LMI mengajak para amil di seluruh Indonesia mengikuti Innovation Weeks yang menjadi ajang pemberian apresiasi terhadap program-program pendayagunaan yang digagas oleh setiap Kantor Perwakilan. Dalam acara ini, LMI menjaring 9 proposal dari 22 proposal program yang berhasil lolos seleksi. Kesembilan Perwakilan Kantor itu, mengikuti tahap presentasi yang disiarkan secara online melalui akun youtube Lembaga Manajemen Infaq, Senin (13/03).
“LMI mengadakan acara yang berhubungan dengan pemberian apresiasi sekaligus bedah gagasan pada program-program LMI khususnya di bagian pendayagunaan. Innovation Weeks ini juga bisa menjadi ajang pengembangan program-program untuk bisa menjawab permasalahan riil masyarakat”, ujar M. Jaenudin selaku Manajer Pengembangan Program dan Kolaborasi di Direktorat Pendayagunaan.
Menurut Jejen, sapaan akrab M. Jaenudin, LMI Innovation Weeks juga memberikan pembekalan baik secara online maupun offline dengan mengundang para ahli di bidangnya, diantaranya adalah pembuatan proposal yang baik dan benar serta aspek kritis program pendayagunan kepada seuruh amil Perwakilan Kantor LMI. Selanjutnya secara offline juga diadakan bedah program oleh para ahli dibidangnya.
“Kami memberikan pembekalan untuk para amil pendayagunaan. Pembekalan pertama kami laksanakan secara online dengan mengundang Disya selaku Project Manajer Bidang 4 Inovasi Forum Zakat. Kemudian dilanjut pembekalan offline yang diisi oleh Bambang Suherman selaku ketua FOZ (Forum Zakat) dan Sigit Iko Sugondo selaku Associate Expert Forum Zakat”, ungkapnya.
Sementara itu, dalam memberikan pendampingan, Bambang Suherman memberi apresiasi pada acara ini karena menghasilkan gagasan program yang dapat diimplementasikan pada masarakat luas. “Saya rasa hari ini adalah kesempatan yang sangat baik dan produkif bagi LMI karena bisa menyelenggarakan satu acara yang bisa menghasilkan gagasan-gagasan program serta menguji gagasan itu layak atau tidak layak diimplementasikan”, ujarnya.
Kemudian Sigit Iko Sugondo menambahkan bahwa inovasi perlu terus ditingkatkan melalui pembuatan program-program baru yang berdampak pada masyarakat luas. “Jangan bosan dan jangan segan untuk meningkatkan kompetensi. Kita harus terus pertahankan spirit untuk melakukan perubahan pada masyarakat. Maju terus dan tetap semangat berinovasi”, jelasnya.
Pembuatan proposal inovasi program ini dilakukan oleh masing-masing Kantor Perwakilan dengan memberikan kebebasan untuk memilih tema program, mulai dari ekonomi, pendidikan, dakwah, lingkungan, dan kemanusiaan. Mereka membuat program didasarkan pada beberapa aspek yang sekaligus menjadi penilaian. Seperti kebaruan program, inovasi program, kebermanfaatan program bagi mustahik, dan aspek kritis program pendayagunaan lainnya.
Berikutnya, acara ini akan dipilih 4-6 program untuk mendapat dana stimulus sebanyak 50 juta rupiah, serta harapannya dari dana tersebut, program tersebut dapa berkembang dengan mengajak para mitra lain untuk berkolaborasi menjalankan program yang digagas sehingga akan semakin meluaskan manfaat bagi masyarakat. Dalam proses ini, LMI tetap memberi pendampingan monitoring dan evaluasi lanjutan sampai program benar-benar terlaksanakan.
“Kami akan pilih 4-6 program dari 22 proposal yang masuk. Selanjutnya adalah proses pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi yang dilakukan selama 3 bulan sekali pasca pendanaan diberikan. Untuk program yang belum lolos mereka tetap menjalankan program di luar acara Innovation Weeks, dan nantinya akan tetap ada pendampingan dari kami dan InsyaAllah juga melibatkan para ahli dibidangnya”, pungkasnya.