REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Cina Wang Wenbin mengatakan negaranya menentang dan menolak Islamofobia. Hal itu disampaikan dalam rangka peringatan International Day to Combat Islamophobia pertama pada Rabu (15/3/2023).
“Pada KTT Cina-Arab pertama yang diadakan Desember tahun lalu, Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa kita perlu bersama-sama menentang Islamofobia, melakukan kerja sama dalam deradikalisasi, dan menolak asosiasi terorisme dengan kelompok etnis atau agama tertentu. Ini mencerminkan posisi lama Cina dalam menentang diskriminasi dan kebencian agama,” kata Wang dalam pengarahan pers, dikutip laman resmi Kemlu Cina.
Dia menjelaskan, Deklarasi Riyadh dari KTT Cina-Arab menekankan pentingnya menentang semua bentuk Islamofobia. Deklarasi itu pun menyerukan lebih banyak dialog antar-peradaban, menolak advokasi kebencian, ekstremisme, dan menghormati budaya yang berbeda.
“Cina dan negara-negara Islam telah lama berkomitmen untuk saling menghormati dan saling percaya, serta saling mendukung demi kepentingan inti. Kami menjunjung tinggi solidaritas dan gotong royong serta bekerja untuk pembangunan bersama,” ucap Wang.
Menurut Wang, Cina dan negara-negara Islam juga telah menemukan jalan bagi peradaban yang berbeda untuk bergaul serta menjalin kerja sama saling menguntungkan. “Kami akan terus bekerja dengan negara-negara Islam, memperkuat pertukaran budaya dan saling belajar dan bekerja menuju pembangunan bersama dan kesejahteraan bersama,” ujarnya.