REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik terkait temuan Patahan Gringsing yang berpotensi menimbulkan gempa.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai memimpin Musrenbangwil Petanglong dan Bregasmalang yang diselenggarakan di Pendopo Bupati Batang.
"(Warga) tidak perlu panik, nanti semua orang takut, tapi literasinya cukup dan cerdas menghadapi situasi ini," imbau Ganjar.
Diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan adanya Patahan Gringsing pada awal Maret ini dan berpotensi menimbulkan gempa.
Patahan Gringsing berada dalam area Patahan Weleri sepanjang 19 kilometer, melewati wilayah lautan dan daratan di sepanjang pantai Kabupaten Batang.
Terdapat delapan desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Batang yang dilalui patahan berpotensi menimbulkan gempa itu.
Untuk wilayah Kecamatan Gringsing, patahan melalui Desa Lebo, Desa Krengseng, Desa Ketanggan dan Desa Sawangan.
Pada umumnya, kata Ganjar, letak geografis Indonesia memang berada di wilayah rawan bencana. Namun, kondisi tersebut jangan sampai membuat masyarakat cemas dengan adanya ancaman gempa.
"Penjelasan yang diberikan bukan untuk menakut-nakuti, itu bagian dari mitigasi. Maka kalau kita berada di wilayah rawan bencana, konstruksinya mesti baik," ujar dia.
"Kalau itu daerah bahaya, jangan ada (tinggal) di situ. Terus formasi-formasi yang ada di muka bumi, kalau tidak harus diubah, jangan diubah. Biasanya pengendalian tanah," kata dia menambahkan.
Adapun upaya mitigasi yang telah dilakukan Ganjar, antara lain pemasangan peralatan jaringan pemantauan gempa di Kecamatan Gringsing dan Paninggaran Pekalongan. Tujuannya untuk pemantauan sesar-sesar yang ada di darat wilayah Jawa Tengah
Edukasi juga diberikan ke warga untuk memahami tentang upaya yang harus dilakukan, baik sebelum gempa, pada saat gempa dan pasca gempa, serta mempersiapkan jalur-jalur evakuasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menemukan patahan Weleri sepanjang 19 kilometer di Kabupaten Batang yang memiliki potensi gempa.
Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara Heru Susanto Wibowo mengatakan, berdasar data yang sudah diidentifikasi jumlah patahan di Jawa Tengah ada 13 titik.
"Biasanya yang belum diidentifikasi merupakan patahan lokal yang mempunyai ciri permukaan naik yang cenderung berbukit. Patahan Weleri memang belum identifikasi karena kami harus mengidentifikasi dengan cara ada aktivitas gempa dahulu," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah memasang alat atau jaringan pemantauan gempa bumi di lokasi Kecamatan Gringsing dan Paninggaran Pekalongan sebagai langkah antisipasi.
"Pemasangan alat atau jaringan pantauan gempa ini bertujuan juga untuk pemantauan sesar-sesar yang ada di darat wilayah Jawa Tengah. Potensi terjadinya gempa di patahan Weleri tidak terlalu besar karena tipe patahan naik bukan sejajar," katanya. demikian seperti dilansir dari Antara, Kamis (16/3/2023).