Jumat 17 Mar 2023 18:35 WIB

Adab Berziarah ke Makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi

Memasuki masjid dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung antre untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Ahad (23/10/2022). Adab Berziarah ke Makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pengunjung antre untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Ahad (23/10/2022). Adab Berziarah ke Makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al Aqsa memiliki keutamaan pahala yang lebih besar bila dibandingkan shalat di masjid manapun. Hal ini karena Allah memberikan status terhormat kepada ketiga situs suci umat Islam tersebut.

“Barang siapa yang mendatangi ketiga masjid tersebut demi memperoleh pahala, berarti dia telah menyambut panggilan Rasulullah SAW untuk melakukan perjalanan dan menziarahinya,” kata Abu Malik Kamal, dikutip dari bukunya Fiqih Sunah Wanita.

Baca Juga

Etika mengunjungi ketiga masjid suci tersebut, tidak berbeda dengan ketika mengunjungi masjid-masjid lain. Hanya saja karena di dalam Masjid Nabawi terdapat makam Rasulullah sehingga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Berikut ini, Abu Malik Kamal telah merangkum dalam bukunya, delapan adab yang harus diperhatikan ketika memasuki Masjid Nabawi.

Adab Berziarah ke Makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi

1. Memasuki masjid dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sembari mengucapkan,

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلّمْ اللَّهُمَّ افْتَحْ لي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ

“Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad. Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu Rahmat-Mu.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Melakukan dua rakaat shalat tahiyatul masjid sebelum duduk

3. Tidak menghadap makam Rasulullah ketika sholat dan berdoa

4. Menuju makam Rasulullah untuk mengucapkan salam kepada beliau. Tidak layak bagi seseorang untuk meletakkan kedua tangan di dada, mengangguk-anggukkan kepala, atau melakukan apa pun yang hanya pantas dilakukan kepada Allah SWT semata. Tidak boleh pula meminta pertolongan kepada Rasulullah SAW.

Ucapan salam kepada Rasulullah itu sama saja dengan ucapan salam kepada para penghuni kuburan Baqi', Ada beberapa hadits yang menjelaskan redaksi ucapan salam kepada para penghuni kubur. Di antara ucapan-ucapan salam itu adalah.

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

“Semoga keselamatan dicurahkan oleh Allah kepada kaum mukminin dan kaum muslimin penghuni kuburan ini. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, yang mendahului atau yang menyusul. Dan kami, jika Allah menghendaki, pasti akan menyusul kalian." (HR Muslim, Ahmad, Abdur-Razzaq, dan Baihaqi)

Setelah mengucapkan salam kepada Rasulullah, lalu mengucapkan salam kepada Abu Bakar dan Umar bin Khattab, dua sahabat Nabi yang dikuburkan di sebelah makam Rasulullah SAW.

5. Tidak menyaringkan suara di dalam Masjid Nabawi atau ketika berziarah ke makam Rasulullah. Suara kita hendaknya dilirihkan karena etika berhadapan dengan Rasulullah setelah beliau meninggal dunia, tidak berbeda dengan etika menghadap beliau ketika masih hidup.

6. Berupaya mendirikan sholat di shaf pertama untuk memperoleh pahala yang besar.

7. Hasrat untuk melaksanakan sholat di Raudhah tidak boleh membuat kita menghindar dari shaf pertama itu. Sholat di Raudhah tidak memiliki keutamaan tertentu yang membedakannya dari sholat di bagian Masjid Nabawi lainnya.

8. Ketika hendak keluar dari Masjid Nabawi, tidak dianjurkan berjalan mundur. Kita hanya dianjurkan mendahulukan kaki kiri sambil membaca.

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

“Ya Allah curahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu.”

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement