Senin 20 Mar 2023 15:14 WIB

BI: Tren Peredaran Uang Palsu Menurun

Tiga tahun lalu, sembilan lembar uang palsu ditemukan di satu juta lembar uang asli.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Beberapa uang rupiah baru yang ditawarkan di jasa penukaran uang di Jalan Panembahan Senopati, Yogyakarta, Selasa (26/4/2022). Bank Indonesia (BI) menyebut tren peredaran uang palsu di dalam negeri terus mengalami penurunan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Beberapa uang rupiah baru yang ditawarkan di jasa penukaran uang di Jalan Panembahan Senopati, Yogyakarta, Selasa (26/4/2022). Bank Indonesia (BI) menyebut tren peredaran uang palsu di dalam negeri terus mengalami penurunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyebut tren peredaran uang palsu di dalam negeri terus mengalami penurunan. Perbandingan antara uang yang diedarkan BI dengan uang palsu yang beredar semakin menyusut dari tahun ke tahun. 

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim tidak menampik bahwa peredaran uang palsu ada di setiap negara, termasuk Indonesia. "Tapi syukurnya di Indonesia relatif masih kecil dibandingkan jumlah uang yang diedarkan," kata Marlison, Senin (20/3/2023).

Baca Juga

Pada tiga tahun yang lalu, menurut Marlison, uang palsu yang ditemukan mencapai sembilan lembar terhadap setiap satu juta lembar uang yang diedarkan BI. Angkanya terus turun hingga tahun lalu hanya ada lima lembar uang palsu saja yang ditemukan dibandingkan satu juta lembar uang BI.

Marlison mengatakan BI berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat dengan pecahan yang laik edar. Selama periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 195 triliun, naik 8,22 persen dari realisasi tahun 2022. 

Untuk mendapatkan informasi terkait lokasi hingga jadwal layanan penukaran uang, menurut Marlison, masyarakat dapat mengakses aplikasi Pintar. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa melakukan pendaftarkan untuk mendapatkan bukti nomor penukaran. 

Bagi masyarakat yang tidak bisa memiliki kemampuan jaringan untuk mengakses aplikasi, BI juga menyediakan layanan penukaran uang secara langsung atau go show di berbagai titik lokasi. Penukaran dapat dilakukan secara nontunai melalui debit ataupun QRIS.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement