REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polresta Bogor Kota masih memburu pelaku utama pembacokan pelajar SMK di Bogor berinisial ASR atau Tukul (17 tahun). Selain ASR, dua pelaku berinisial MA (17) dan SA (18) sebelumnya telah ditangkap kepolisian setelah bersembunyi di luar Kota Bogor.
Diketahui, ASR berperan menyabet korban menggunakan golok panjang sambil berboncengan dengan dua temannya pada Jumat (10/3/2023) di Simpang Pomad, Kota Bogor.
“Masih kami kejar, ke semua kemungkinan pelaku berada,” kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, kepada Republika.co.id, Selasa (21/3/2023).
Lebih lanjut, Bismo mengatakan, polisi tengah mendalami apakah ada kecurigaan bahwa pelaku disembunyikan oleh pihak keluarga. Termasuk juga peran alumni sekolah, sebab diperkirakan pelaku memiliki beberapa tongkrongan.
“Betul, kita dalami semua kemungkinan,” ujarnya.
Di samping itu, kata Bismo, Polresta Bogor Kota juga menggandeng Satgas Pelajar dalam melakukan pengejaran terhadap ASR, yang berstatus sebagai siswa di salah satu SMK di Kota Bogor. Satgas Pelajar dalam hal ini juga membantu pemetaan terhadap tempat pelajar berkumpul atau nongkrong.
“Kita kerja sama juga dengan Satgas Pelajar. Sedang dalam penyelidikan,” kata Bismo.
Sebelumnya, diberitakan Polresta Bogor Kota masih memburu pelaku utama pembacokan pelajar SMK di Bogor berinisial ASR alias T. ASR juga merupakan residivis kasus penjambretan sebelum aksi penyerangan ini.
“Yang masih buron ASR alias T, dia residivis kasus jambret di Kabupaten Bogor. ASR siswa kelas 11 berusia 17 tahun,” kata Bismo kepada awak media, pekan lalu.
Bismo menjelaskan, polisi juga masih mendalami latar belakang orangtua pelaku ASR. Di samping itu, pihak keluarga pelaku tergolong kooperatif dalam membantu polisi mencari keberadaan ASR.
“Dari keluarganya ASR juga menyayangkan, kenapa sudah pernah menjambret tapi kok masih gini (melakukan aksi kekerasan ke pelajar lain hingga meninggal dunia),” kata Bismo.
Ketika ditanya mengapa ASR sulit ditangkap, menurut Bismo, pihak kepolisian sudah mengerahkan berbagai sumber daya. Namun polisi masih membutuhkan informasi dan kerja sama kooperatif dari semua pihak untuk menangkap pelaku utama ini.