Ahad 26 Mar 2023 19:42 WIB

Mengapa Bahaya Pendengki Diidentikkan dengan Malam yang Gelap dalam Surat Al Falaq?

Rasulullah SAW mengajarkan berlindung kepada Allah SWT dari pendengki

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Surat Al-Falaq dan An-Naas (ilustrasi). Rasulullah SAW mengajarkan berlindung kepada Allah SWT dari pendengki
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Surat Al-Falaq dan An-Naas (ilustrasi). Rasulullah SAW mengajarkan berlindung kepada Allah SWT dari pendengki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Surat Al Falaq, Allah SWT memerintahkan untuk meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir, dari kejahatan orang yang dengki.

Allah SWT memerintahkan agar kita meminta perlindungan-Nya dari kejahatan orang yang dengki. 

Baca Juga

Allah SWT juga menyuruh kita meminta perlindungan-Nya dari kejahatan penyihir. Hal ini mengindikasikan kedudukan pendengki dan tukang sihir dinilai sama jahatnya. 

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq ayat 1-5)

Pada ayat 5 dari Surat Al Falaq dijelaskan bahwa "Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

Menurut Tafsir Kementerian Agama, dalam ayat 5 dari Surat Al-Falaq ini, Allah SWT memerintahkan kaum Muslimin untuk berlindung kepada-Nya dari kejahatan orang-orang yang dengki jika dia melaksanakan kedengkiannya dengan usaha yang sungguh-sungguh, dan berbagai cara untuk menghilangkan nikmat orang yang dijadikan objek kedengkiannya, serta dengan mengadakan jebakan untuk menjerumuskan orang yang didengkinya jatuh ke dalam kemudaratan. 

Tipu muslihat yang dijalankannya itu sangat licik sehingga sulit diketahui. Tidak ada jalan untuk menghindarinya kecuali dengan memohon bantuan kepada Allah Mahapencipta karena Dia-lah yang dapat menolak tipu dayanya, menghindari kejahatannya, atau menggagalkan usahanya. 

Hasad haram hukumnya, dan merupakan dosa yang pertama kali ketika iblis dengki kepada Nabi Adam, dan Qabil dengki kepada Habil. 

Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin menjelaskan bahwa hasad atau iri hati adalah maksiat dan jahat. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Wahab bin Munabbih adalah salah seorang pemuka tabiin dan ahli dalam bidang sejarah. Dia mengatakan, "Orang yang iri hati memiliki tiga tanda yaitu mencari muka apabila berhadapan, menjelek-jelekkan apabila tidak ada di hadapan kita, dan bergembira apabila terjadi musibah pada diri orang lain."

Allah SWT telah memerintahkan kita untuk meminta perlindungan dari kejahatan orang yang iri hati atau dengki. 

Dalam surat Al Falaq, dijelaskan bahwa orang yang iri hati atau hasad disejajarkan dengan setan dan tukang sihir. 

Karena itu, Allah SWT dalam surat Al Falaq memerintahkan kita untuk meminta perlindungan dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan, dari malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan penyihir, dan kejahatan orang yang dengki. 

Sampai-sampai tidak ada tempat untuk memohon pertolongan terhadapnya dan tidak ada tempat meminta perlindungan darinya kecuali kepada Allah Ta'ala, Rabb semesta alam.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement