REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok menyebut, ada 18 tempat pemungutan suara (TPS) di dua rukun warga (RW) di Kecamatan Limo yang terdampak pembangunan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago). Sehingga ada banyak warga yang terancam terganggu hak pilihnya jika masalah ini tidak segera ditangani.
"Itu yang sedang kami minta kepada KPU untuk pastikan kalau berdasarkan hasil mapping-nya KPU, jumlah totalnya itu kan 4.399 orang pemilih. Yang tersebar dalam 18 TPS di masing-masing dua RW di Kelurahan Limo dan Kelurahan Krukut di Kecamatan Limo," jelas Koordinator Divisi Pencegahan, Patisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Depok, Dede Selamet Permana di Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).
Dede menyebut, ia hingga kini, belum melihat upaya serius dalam menyelesaikan masalah ini. Padahal, Bawaslu Depok telah memberikan rekomendasi terkait masalah yang akan memberikan dampak besar terkait partisipasi pemilih di wilayahnya.
Menurut Dede, KPU Depok kurang teliti dalam hal pemetaan (mapping) pemilih. Dia menilai, seharusnya KPU Depok sudah sejak awal mengantisipasi masalah ini.
"Mestinya sejak awal sudah diantisipasi, bahwa ini nanti akan menghambat, maka perlu dari awal diatur sedemikian rupa oleh mereka. Termasuk ketika proses coklit kan tidak mungkin kalau didatangi rumahnya sudah tdiak ada, sudah digusur, orangnya juga sudah pindah," kata Dede.
Dia juga telah meminta agar KPU Depok langsung turun ke lapangan, bukan hanya sekadar menunggu laporan dari panitia pemilih di bawahnya. Sehingga pemilih mendapat kepastian terkait hak memilihnya.
"Sudah kami sampaikan agar KPU turun ke lapangan, tidak hanya menunggu laporan, turun ke lapangan, cek di lapangan seperti apa kondisinya dan ambil langkah cepat dan tegas. Jangan nasib orang digantung, kalau mau dicoret, coret kalau mau diakomodasi, akomodasi di TPS mana dipindahkan. Karena tidak mungkin ada TPS di jalan tol," tutur Dede.