Selasa 04 Apr 2023 15:01 WIB

Jurnalis AS yang Ditahan Rusia Atas Tuduhan Spionase Ajukan Banding ke Pengadilan

Jurnalis Wall Street Journal ditangkap otoritas Rusia pekan lalu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Rusia dan Amerika Serikat. Jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditangkap otoritas Rusia pekan lalu karena dituding sebagai mata-mata, Evan Gershkovich, telah mengajukan banding atas penahanannya. Dia membantah tuduhan yang dilayangkan padanya.
Foto: Euromaidan Press
Bendera Rusia dan Amerika Serikat. Jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditangkap otoritas Rusia pekan lalu karena dituding sebagai mata-mata, Evan Gershkovich, telah mengajukan banding atas penahanannya. Dia membantah tuduhan yang dilayangkan padanya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditangkap otoritas Rusia pekan lalu karena dituding sebagai mata-mata, Evan Gershkovich, telah mengajukan banding atas penahanannya. Dia membantah tuduhan yang dilayangkan padanya.

Seorang juru bicara pengadilan distrik Lefortovo Moskow telah mengonfirmasi kabar tentang upaya banding tersebut. “Tanggal sidang banding penahanannya akan diumumkan pekan ini,” katanya, Senin (3/4/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa banding diajukan oleh pengacara Gershkovich yang juga akan mewakilinya selama persidangan. Nantinya sidang akan digelar di pengadilan yang lebih tinggi.

Gershkovich yang bekerja untuk Wall Street Journal ditangkap otoritas Rusia pekan lalu. Dia diyakini menjadi jurnalis asing pertama yang ditangkap atas tuduhan mata-mata sejak runtuhnya Uni Soviet.

Baik Gershkovich maupun Wall Street Journal telah membantah tuduhan mata-mata yang dilayangkan Moskow. “(Kami) dengan keras menyangkal tuduhan dari FSB (Badan Keamanan Federal Rusia) dan meminta pembebasan segera reporter tepercaya dan berdedikasi kami,” kata Wall Street Journal dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah negara Barat juga telah menyampaikan kritik keras atas tindakan Rusia menangkap Gershkovich. AS mengungkapkan, Gershkovich belum bertemu dengan seseorang dari konsulat AS di Moskow. "Mereka berusaha mendapatkan akses konsuler ke Evan dengan sangat, sangat keras. Namun kami masih belum bisa melakukannya," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington.

Dia mengungkapkan, masalah penangkapan Gershkovich mendapat perhatian semua orang termasuk presiden. “Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membawa pulang Evan,” ucap Kirby.

Lebih dari 30 organisasi media juga telah menandatangani surat untuk duta besar Rusia di AS. Dalam suratnya, mereka mengecam penangkapan Gershkovich. Menurut mereka, tuduhan yang dilayangkan Rusia terhadap jurnalis berusia 31 tahun itu pun tak berdasar. "Gershkovich adalah jurnalis, bukan mata-mata, dan harus segera dibebaskan tanpa syarat," kata mereka dalam suratnya.

Sementara itu, anggota Komisi Pemantauan Publik Moskow Alexei Melnikov sempat mengunjungi Gershkovich di penjara. Melnikov mengklaim, Gershkovich tidak mengajukan keluhan apa pun. “Pada saat kunjungan, dia penuh energi dan membuat banyak lelucon selama percakapan,” ucap Melnikov lewat akun Telegram-nya pada Senin lalu.

Kantor berita Rusia, TASS, menyebut, kasus terkait Gershkovich telah diklasifikasikan dengan label “sangat rahasia”. Oleh karena itu, informasi tentang kasus tersebut sangat dibatasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement