Jumat 07 Apr 2023 00:15 WIB

McCarthy Tekankan Pentingnya Percepat Pengiriman Senjata ke Taiwan

Pengiriman senjata ke Taiwan untuk menghadapi tekanan Cina perlu dipercepat

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy menekankan pentingnya mempercepat pengiriman senjata ke Taiwan untuk menghadapi tekanan dari Cina. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di AS.
Foto: EPA-EFE/SHAWN THEW
Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy menekankan pentingnya mempercepat pengiriman senjata ke Taiwan untuk menghadapi tekanan dari Cina. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMI VALLEY -- Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy menekankan pentingnya mempercepat pengiriman senjata ke Taiwan untuk menghadapi tekanan dari Cina. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuannya dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di AS.

McCarthy yang merupakan pejabat tertinggi ketiga dalam hierarki kepemimpinan pemerintah AS bertemu dengan Tsai di Ronald Reagan Presidential Library, Simi Valley, California. Cina yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya mengancam akan membalas bila McCarthy melanjutkan rencana pertemuan itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina segera mengecam pertemuan tersebut. Beijing menuduh Washington terlibat dengan separatis yang menginginkan "kemerdekaan Taiwan" dan melanggar komitmennya pada pulau itu.

Cina menganggap Taiwan provinsi yang hendak melepaskan diri dan berjanji akan menegaskan kembali kedaulatannya di pulau tersebut dengan kekuatan bila perlu. Pihak berwenang maritim Provinsi Fujian, Cina mengirim kapal untuk menggelar inspeksi dan operasi patroli khusus selama tiga hari di Selat Taiwan. Taipei mengatakan sudah mengajukan protes keras terhadap pergerakan Cina.

Tsai berterimakasih dukungan Kongres AS pada Taiwan ketika demokrasi terancam. Ia mengutip mantan Presiden AS Ronald Reagan yang mengatakan "untuk memilihara perdamaian, kami harus kuat."

Pertemuan itu digelar saat hubungan AS dan Cina berada di titik terendahnya. Menurut sejumlah pengamat hubungan kedua negara dalam keadaan terburuk sejak menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1979.

Cina menggelar latihan perang di sekitar Taiwan pada Agustus tahun lalu setelah ketua House of Representative saat itu Nancy Pelosi berkunjung ke pulau tersebut. Pada Rabu (5/4/2023) kemarin Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan menjelang pertemuan Tsai dan McCarthy, kapal induk Cina berlayar di lepas pantai sebelah tenggara Taiwan.  

Meski tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tapi Washington terikat secara hukum mendukung pulau itu membela dirinya sendiri. Beberapa tahun terakhir AS meningkatkan hubungan dengan Taiwan saat tekanan Cina pada pulau tersebut semakin intensif.

Bersama Tsai di depan pesawat Boeing biru-putih yang membawa Reagan keliling negeri dan dunia pada tahun 1980-an, McCarthy mengatakan persahabatan antara rakyat Taiwan dan AS "sangat penting bagi negara demokratis."

Di konferensi pers bersama anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat yang ikut dalam pertemuan dengan Tsai. McCarthy mengatakan mereka membahas bagaimana caranya mempercepat pengiriman senjata ke Taiwan.

"Kami harus terus menjual senjata ke Taiwan dan memastikan penjualan sampai ke Taiwan tepat waktu," katanya. Ia menambahkan yakin kedua partai sepakat mengenai hal tersebut.

"Kedua kami harus memperkuat kerja sama ekonomi, terutama di bidang perdagangan dan teknologi," tambahnya.

Ketua Komite bidang Partai Komunis Cina House AS, Mike Gallagher mengatakan usai pertemuan ini ia akan mencari cara untuk mengirimkan rudal anti-kapal Harpoon ke Taiwan lebih dulu dibandingkan pengiriman ke Arab Saudi.

Pejabat pemerintah AS mengatakan senjata seperti rudal Harpoon lebih penting bagi pertahanan Taiwan daripada persenjataan berat. Seperti tank dan pesawat yang biasanya Taiwan beli dari AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement