Senin 10 Apr 2023 06:17 WIB

Polisi Siapkan Trauma Healing Bagi Keluarga Korban Dukun Pengganda Uang

Polda Jateng menyiapkan trauma healing untuk keluarga korban dukun pengganda uang.

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). Polda Jateng menyiapkan trauma healing untuk keluarga korban dukun pengganda uang.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). Polda Jateng menyiapkan trauma healing untuk keluarga korban dukun pengganda uang.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Masyarakat sempat dikagetkan dengan banyaknya korban dukun asal Banjarnegara, Slamet Tohari. Tak tanggung-tanggung, 12 masyarakat menjadi korban tipu daya dukun yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut.

Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengungkapkan prihatin dan belasungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Ia menyampaikan akan bekerja keras untuk menuntaskan kasus tersebut. 

Baca Juga

"Saat ini Tim DVI bekerja keras agar seluruh korban dapat teridentifikasi. Kami juga turut berikan trauma healing pada keluarga korban," tuturnya melalui keterangan tertulis yang diterima Ahad, (9/4/2023).

Dari 12 korban yang dilakukan proses identifikasi oleh Tim DVI, 8 jenazah sudah diambil data ante mortem dan empat yang telah berhasil teridentifikasi. Tiga di antaranya bahkan telah dipulangkan kembali pada keluarganya dengan dengan biaya ditanggung pihak kepolisian dan Pemda setempat.