REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) membuka layanan hapus tato gratis bagi masyarakat setempat di Masjid Kantor Wali Kota Jakarta Selatan Darul Jannah.
"Kita gelar hari ini saja dan nanti setelah Ramadhan bisa berlanjut," kata Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Edi Sumantri menjawab pers, di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Menurut Edi, tato dapat menghalangi air wudhu masuk ke dalam kulit sehingga saat membasuhnya, bisa jadi wudhu seseorang menjadi tidak sah.
Jika wudhunya tidak sah, lanjutnya, maka seorang muslim tidak bisa menunaikan ibadah wajib atau sunnah seperti sholat, membaca Alquran, iktikaf, dan sebagainya.
Oleh karena itu, katanya, diharapkan melalui program ini mampu mewujudkan kepedulian sosial khususnya bagi masyarakat Jakarta Selatan. "Terlebih, ini bertepatan saat Ramadhan agar lebih bersemangat memaksimalkan ibadah," katanya.
Wakil Pimpinan Bidang 2 Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta Saad Suharto Amjad menerangkan program ini sudah berjalan selama tiga tahun.
Saad menargetkan tahun ini sebanyak 1.500 penerima manfaat seluruh DKI Jakarta yang mendaftar daring maupun luring bisa menghapuskan tatonya secara gratis.
"Sampai saat ini tercatat sebanyak 146 penerima manfaat dari sebagian wilayah DKI Jakarta dan akan diteruskan setelah Ramadhan nanti," katanya.
Terlebih, adanya program tanpa dipungut biaya ini bisa membantu masyarakat yang ingin menghapus tato namun terhalang dengan tingginya biaya.
Adapun syarat bagi yang ingin menghapus tato yakni diutamakan berdomisili di DKI Jakarta, tidak memiliki riwayat diabetes, hingga tidak ada penyakit kulit yang dikhawatirkan menyebabkan alergi.
"Di sini sudah tersedia paramedis bersertifikat. Jadi, relatif lengkap untuk program hapus tato ini sehingga terjamin keamanan dari segi medis," tambahnya.
Tak hanya itu, usai menghapus tato nantinya mereka juga akan ditawarkan menjalani pelatihan bersertifikat seperti tukang potong rambut untuk meningkatkan kemampuan serta kesempatan membuka lapangan kerja.
Seorang ibu rumah tangga bernama Ani Ruswati menjadi salah satu penerima manfaat mengaku senang dengan adanya program hapus tato pada Ramadhan ini.
"Sudah 10 tahun saya mau hijrah hapus tato karena hapus tato itu mahal. Jadi, saya benar-benar senang dengan adanya kesempatan seperti ini," ujar Ani.